Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kementan Prioritaskan Kesejahteraan Peternak Lewat Stabilisasi Perunggasan

Kamis, 19 Agustus 2021 19:46 WIB
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) memastikan akan memprioritaskan kesejahteraan peternak. Salah satunya, menjaga stabilisasi perunggasan nasional.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah mengatakan, untuk menjaga keseimbangan supply and demand, pihaknya telah melakukan pengendalian produksi DOC FS yang dilakukan melalui afkir dini PS dan cutting telur tetas (HE) fertil umur 19 hari.

“Dampak dari pengendalian produksi DOC FS berkorelasi positif terhadap pergerakan harga Livebird (LB) membaik di tingkat peternak (>HPP). Karena cutting HE dan afkir dini PS telah terbukti efektif secara signifikan," ujar Nasrullah.

Diketahui, potensi produksi DOC FS bulan Juli 2021 tercatat 296.250.363 ekor, dikurangi dampak afkir dini PS sebanyak 2.185.978 ekor, sehingga produksi DOC FS bulan Juli 2021 menjadi sebanyak 294.064.385 ekor.

Sementara, kebutuhan DOC FS diestimasi sebanyak 224.642.470 ekor, maka terdapat potensi surplus DOC FS sebanyak 69.421.915 ekor.

Potensi produksi Juli 2021 tersebut dikalkulasikan menjadi daging (karkas) ayam pada Agustus 2021 sebanyak 324.241 ton atau setara dengan Livebird sebanyak 276.420.522 ekor.

Baca juga : KPK Kembangkan Penyidikan Kasus Gratifikasi Di Pemkab Lampung Utara

Sedangkan pada Agustus, kebutuhan daging ayam diestimasikan 247.695 ton atau setara Livebird sebanyak 211.163.922 ekor. Sehingga, terdapat surplus daging ayam di Agustus 2021 sebanyak 76.546 ton.

Untuk mengatur dan mengendalikan produksi daging ayam di Agustus 2021, Ditjen PKH Kementan melakukan pengurangan DOC FS melalui cutting HE fertil umur 19 hari pada Juli 2021 sebanyak 71.230.357 butir atau setara pengurangan DOC FS sebanyak 66.992.148 ekor.

"Namun, harga komoditas pertanian seperti ayam potong (Livebird) pada umumnya memang terbentuk dari mekanisme pasar," ungkap Nasrullah.

Untuk itu, pemerintah telah memberikan referensi harga sebagai acuan melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 20 tahun 2020 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen.

Ayam potong dalam bentuk hidup (Livebird) merupakan komoditas pertanian yang rentan terhadap dinamika supply dan demand dan cenderung fluktuatif. Pandemi Covid-19 juga ikut mempengaruhi penurunan demand sehingga menekan harga ayam terpanen di kandang. 

"Nah, ini yang membuat dampak secara langsung terhadap fluktuatif harga yang cenderung kontraksi menurun di bawah HPP tingkat peternak," imbuh Nasrullah.

Baca juga : Presiden Sebut Realisasi Investasi Serap 620 Ribu Tenaga Kerja

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (PPHNak) Ditjen PKH Kementan Fini Murfiani mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa upaya dalam pengendalian stabilisasi perunggasan tengah harga yang fluktuatif.

Dia menyebut, Direktorat PPHNak telah melaksanakan fasilitasi pemasaran secara digital melalui marketplace berbasis online untuk memasarkan livebird. Misalnya melibatkan Lazada, Sayurbox, Tokopedia dan Grab.

"Selain itu, kami juga telah melakukan promosi Gemar Makan Ayam (GEMAYA) dengan tujuan meningkatkan konsumsi daging ayam di masyarakat, sehingga permintaan dalam negeri terhadap daging ayam meningkat," ujar Fini.

Ia mengaku, pihaknya juga telah melaksanakan sosialisasi kampanye digital melalui web landing page Gemaya di website https://gemaya.ditjenpkh.pertanian.go.id ditambah dengan pelaksanaan lomba kompetisi foto dan resep masakan serta video digital kampanye Gemaya.

Kemudian, melakukan percepatan ekspor unggas dan produk unggas dengan penyelesaian pemenuhan persyaratan tambahan untuk produk daging ayam, daging ayam olahan dan telur konsumsi ke Singapura.

"Kami juga mendorong pelaku usaha negosiasi dan persiapan ekspor HE ke Timor Leste, selain mendorong penyelesaian sertifikasi kompartemen bebas AI prioritas pada unit usaha ungags siap ekspor," ucap Fini.

Baca juga : Biro Humas MPR Publikasikan Sidang Tahunan MPR Lewat Berbagai Media

Dikatakan Fini, Direktorat PPHNak selalu berkoordinasi dengan pelaku usaha dan Badan Ketahanan Pangan serta Bulog dalam pelaksanaan Gelar Pasar Murah. 

Koordinasi juga dilakukan dengan kementerian dan lembaga terkait serta para pemangku kebijakan dalam rangka stabilisasi harga.

Di samping itu, bantuan berupa sarana dan prasarana untuk UPH pengolahan unggas (daging dan telur) juga diberikan. 

Lalu, melakukan kajian feasibility study untuk melihat ketersediaan telur ayam ras dan kesiapan peternak dlm mensuplai telur apabila ada kegiatan industri pengolahan tepung telur.

“Dan memberikan bantuan fasilitas lainnya seperti sertifikasi ayam organik, memberikan pelatihan dan bimtek, serta mengikutsertakan produk unggas dan olahannya produksi UMKM dalam pameran," tutur Fini. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.