Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tercepat Dalam Sejarah

Insyaallah, IUEA-CEPA Rampung Enam Bulan

Sabtu, 4 September 2021 22:47 WIB
Mendag Muhammad Lutfi bersama Minister of State for Foreign Trade UAE Thani bin Ahmed Al Zeyoudi saat penandatanganan Joint Ministerial Statement on the Launching of Negotiation for IUAE-CEPA, Sabtu (4/9). (Foto: Ist)
Mendag Muhammad Lutfi bersama Minister of State for Foreign Trade UAE Thani bin Ahmed Al Zeyoudi saat penandatanganan Joint Ministerial Statement on the Launching of Negotiation for IUAE-CEPA, Sabtu (4/9). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memperluas pasar nontradisional, terus diwujudkan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi.

Terbaru, Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) tengah melakukan Perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA). Insyaallah, perjanjian ini ditargetkan rampung enam bulan.

Jika hal itu benar terjadi, maka IUEA-CEPA merupakan perjanjian perdagangan tercepat dalam sejarah yang dilakukan pemerintah Indonesia. Pasalnya, baik Lutfi maupun Minister of State for Foreign Trade UAE Thani bin Ahmed Al Zeyoudi, sama-sama ingin segera menyelesaikannya. Hubungan perdagangan Indonesia-UEA memasuki babak baru. Setelah kedua menteri meluncurkan perundingan IUAE-CEPA di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/9).

Peluncuran ini ditandai dengan penandatanganan Joint Ministerial Statement on the Launching of Negotiation for IUAE-CEPA. Sekaligus menandai dimulainya perundingan putaran pertama IUAE-CEPA yang dilaksanakan pada 2-4 September 2021.

Rasa-rasanya, target enam bulan bukan hal sulit jika melihat rekam jejak Lutfi. Jika diingat, ia pernah menjabat sebagai menteri, duta besar, hingga kepala BKPM. Saat ditanya, kapan target IUAE-CEPA selesai, Lutfi sebenarnya lebih realistis. Ia menjanjikan 1 tahun.

Baca juga : Gelar Diklat Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan, KPK Gandeng Kemenhan

"Terakhir, kami menyelesaikan CEPA dengan Korea 11 tahun. Dan dengan Australia 11 tahun. Jadi, ini janji Doktor Thani dan saya, kami selesaikan 1 tahun," cetus Mendag, disambut tepuk tangan tamu undangan. "Enam bulan. Insyaallah," sahut Thani, menambah riuh acara.

Kenapa seyakin itu? Lutfi mencermati keinginan kerja sama yang kuat dari UEA. Apalagi, Thani tidak ingin bertele-tele alias to the point. Alasannya, UEA merupakan "super country", dan ingin menjadikan negaranya menjadi sub marena jaringan UAE ke negara-negara Afrika sangat kuat melalui Etihad.

Dengan sejumlah faktor tersebut, Lutfi memandang babak baru ini sangat penting bagi kedua negara. Tujuannya untuk meningkatkan perdagangan bilateral yang dapat memberikan manfaat bagi perekonomian kedua negara dan pada akhirnya mensejahterakan masyarakat.

Sebagai kesepakatan yang komprehensif, inisiatif ini akan mencakup akses pasar, aturan untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi, serta kerja sama lainnya.

"CEPA harus menjadi platform ekonomi yang andal dan inklusif yang akan mengangkat berbagai sektor bisnis dari semua skala. Dari perusahaan multinasional hingga usaha kecil dan menengah," urai Lutfi.

Baca juga : Insya Allah, Shalat Tarawih Berjemaah Bisa Dilakukan

Ada tiga hal utama yang menjadikan CEPA penting bagi Indonesia dan UEA. Pertama, secara historis. CEPA merupakan perundingan pertama Indonesia dengan negara di kawasan Teluk.

Begitu juga bagi UAE, ini merupakan perundingan pertama bagi UEA dengan mitra dagang di Asia. Kedua, Indonesia dan UEA sebagai dua kekuatan ekonomi utama perlu mempererat kerja sama sehingga dapat saling melengkapi. Apalagi di masa pandemi, kedua negara butuh terobosan untuk saling mendorong ekonomi.

Ketiga, CEPA diharapkan bukan sekadar kemitraan/kerja sama pemerintah dengan pemerintah (GtoG) tetapi juga antar-pelaku usaha (BtoB) dan masyarat kedua negara. Lutfi yakin CEPA akan semakin membangun kepercayaan kedua negara untuk lebih meningkatkan perdagangan dan investasi. Serta meningkatkan intensitas pertemuan untuk kerja sama yang berkelanjutan.

Sehingga dapat secara signifikan meningkatkan produktivitas, inovasi, penciptaan lapangan kerja, kolaborasi bisnis, dan berkontribusi pengentasan kemiskinan bagi kedua belah pihak. Dua sektor penting: industri halal dan e-commerce akan didorong dalam IUAE-CEPA ini.

"Saya bercita-cita membangun industri halal kolaboratif yang kuat antara Indonesia-UEA. Tidak hanya untuk pasar kedua negara, tetapi juga untuk dunia. Kedua negara termasuk negara terkemuka dalam industri halal global. Sehingga masalah halal menjadi salah satu prioritas utama dalam perjanjian ini," tutur Mendag.

Baca juga : Pertamina Tampung Ide Gen Z Di Balikpapan

Berdasarkan laporan The State of Global Islamic Economic 2020-2021, prediksi pertumbuhan pasar halal global mencapai 2,4 triliun dolar AS pada 2024 dengan tingkat pertumbuhan tahunan kumulatif atau Commulative Annual Growth Rate (CAGR) lima tahun sebesar 3,1 persen.

Kata Lutfi, e-commerce menjadi garda terdepan dalam perdagangan. Meski belum belum konsensus internasional, e-commerce perlu didorong untuk menciptakan bisnis yang kondusif dan semakin maju. Karena dapat membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk memperluas pasar mancanegara.

Di kesempatan yang sama, Menteri Thani mengatakan, hubungan dengan Indonesia berdasarkan pada ikatan budaya yang erat dan komitmen membangun ekonomi yang jauh lebih besar. Dengan begitu, kerja sama ini juga diharapkan mampu memulihkan ekonomi global.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono mengungkapkan, implementasi CEPA dapat memberikan banyak manfaat. "Melalui implementasi CEPA, diharapkan Indonesia dapat meningkatkan ekspor. Sehingga dapat mengurangi, bahkan menghilangkan defisit perdagangan," pungkasnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.