Dark/Light Mode

Terbukti Survive Hadapi Pandemi

Insya Allah, Bank Syariah Mumpuni Kelola Dana PEN

Sabtu, 26 September 2020 07:27 WIB
Ekonom Senior, Fauzi Ichsan
Ekonom Senior, Fauzi Ichsan

RM.id  Rakyat Merdeka - Rencana pemerintah menempatkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di bank syariah pelat merah, mendapatkan sambutan positif. 

Langkah itu dinilai tepat. Sebab, perbankan syariah sejauh ini terbukti mampu beradaptasi di era pandemi.

Ekonom Senior Fauzi Ichsan menilai, bukan tidak mungkin bank syariah pelat merah bisa lebih baik dari induknya dalam mengelola dana pemerintah. 

Dia yakin, pemerintah melirik bank Mandiri syariah, BRI Syariah, dan BNI syariah sebagai penerima dana, karena sudah memiliki pertimbangan yang matang. 

“Aset dan pembiayaan bank syariah terbukti lebih tinggi dari bank konvensional. Berarti perbankan syariah itu lebih resiliensi (adaptasi dan bertahan) terhadap pandemi ini. Apakah peluang penempatan dana ini efektif? Saya kira sangat besar,” kata Fauzi dalam Media Workshop Literasi dan Inklusi Perbankan Syariah bertajuk Ekonomi & Perbankan Syariah Energi Baru dalam PEN secara virtual, kemarin. 

Baca juga : Bertahan Saat Pandemi, Mandiri Syariah Andalkan Layanan Digital

Namun demikian, Mantan Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ini tetap mengingatkan agar bank syariah pelat merah tetap berkoordinasi dengan induknya dalam upaya memaksimalkan penyaluran dana. 

Sekaligus untuk mengurangi risiko kenaikan pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF). 

Dari data Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) per Juli 2020, aset perbankan syariah tumbuh 9,88 persen (Rp 543 triliun), atau di atas bank konvensional yang hanya 5,37 persen (Rp 8.345 triliun). 

Selain itu, pembiayaan bank syariah naik 10,23 persen (Rp 379 triliun), lebih besar dari bank konvensional yang cuma tumbuh 1,04 persen (Rp 5.278 triliun).

Kemudian, Dana Pihak Ketiga (DPK) bank syariah tumbuh 8,78 persen (Rp 427 triliun), juga lebih besar dibandingkan bank konvensional tumbuh 8,44 persen (Rp 5.992 triliun). 

Baca juga : Hadapi Pandemi, PII Ajak Insinyur Transformasi Ke Digital

Dari sisi permodalan, Capital Adequacy Ratio (CAR) bank syariah tumbuh 22,96 persen, tak jauh berbeda dengan bank konvensional di 23,09 persen. 

Berikutnya, likuiditas bank syariah naik 88,25 persen, sedangkan bank konvensional 88,8 persen. Kualitas kredit secara gross, bank syariah berada di level 3,33 persen dan bank konvensional 3,54 persen. 

Ketua Umum Asbisindo sekaligus Direktur Utama PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) Toni EB Subari yakin perbankan syariah masih kuat dan mampu bertumbuh di era pandemi. 

“Insya Allah, kami masih punya cukup kelonggaran dan akan lebih baik lagi sampai akhir tahun,” ucapnya. 

Toni mengklaim, pembiayaan Syariah Mandiri untuk UMKM masih sangat baik. Karena itu, pihaknya menyatakan siap berkontribusi dalam mensukseskan Program PEN. “Lending pembiayaan kami cukup besar. Kami akan support di sektor produktif maupun konsumtif agar pertumbuhan ekonomi juga cepat naik,” imbuhnya. 

Baca juga : Tito: Pilkada di Tengah Pandemi Bisa Lahirkan Pemimpin Kuat dan Tangguh

Rencananya, masing-masing bank syariah akan mendapat dana PEN senilai Rp 1 triliun hingga Rp 2,5 triliun. Dengan ketentuan leverage sebesar dua kali lipat. 

Rencana penempatan dana PEN ke bank syariah sebelumnya disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. 

Menurutnya, selain bank syariah pelat merah, dana itu juga akan diparkir di Bank Pembangunan daerah. Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perbendaharaan Kemenkeu Andin Hadiyanto menyampaikan, penempatan dana pemerintah di Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) akan kembali diperpanjang. 

Jangka waktu penempatan sudah hampir berakhir, yakni 25 Juni-25 September 2020. Jika jadi, penempatan dana di Himbara akan diperpanjang untuk periode akhir September sampai akhir Desember mendatang. 

“Kembali diperpanjang (dana di Himbara), karena evaluasinya bagus, baik dari peningkatan produksi maupun peningkatan pendapatan rumah tangga,” ucapnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.