Dark/Light Mode

Gerakan Satu Juta Sajadah

Insya Allah, Shalat Tarawih Berjemaah Bisa Dilakukan

Jumat, 12 Maret 2021 08:21 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani (kanan) secara simbolis menyerahkan sajadah dalam aksi gotong royong Gerakan Satu Juta Sajadah Pelindung COVID-19 untuk masjid-masjid, di Jakarta, Kamis. (Foto : Dokumentasi Puan Maharani).
Ketua DPR RI Puan Maharani (kanan) secara simbolis menyerahkan sajadah dalam aksi gotong royong Gerakan Satu Juta Sajadah Pelindung COVID-19 untuk masjid-masjid, di Jakarta, Kamis. (Foto : Dokumentasi Puan Maharani).

RM.id  Rakyat Merdeka - Bulan Ramadan sebentar lagi datang. Ada kerinduan umat Muslim di Tanah Air untuk menjalankan Tarawih secara berjemaah. Melalui “Gerakan Nasional Mengisi Masjid dengan 1 Juta Sajadah Pelindung Covid-19”, Insya Allah, harapan itu bakal terwujud.

Gerakan nasional ini dilaksanakan untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat beribadah di masjid pada masa pandemi Covid-19.

Baca juga : Kaum Adam Dominasi Kematian Akibat Covid

Sajadah pelindung Covid-19 dibuat dengan bahan khusus polyester anti air. Sajadah itu diklaim sangat efektif serta efisien digunakan dalam kondisi Covid-19. Sebab, sajadah itu mudah dicuci, dibilas dan dikeringkan, atau disemprotkan cairan pembersih virus.

Gerakan ini, kemarin, dires­mikan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin secara daring, dari rumah dinasnya.

Baca juga : Risma Terus Bantu Ringankan Warga Terdampak Pandemi

Melalui gerakan tersebut, kata Wapres, masjid kini berfungsi tidak hanya sebagai sarana ibadah, pendidikan dan pembinaan umat. Tetapi juga sebagai sarana pence­gahan dan penanganan risiko bencana, termasuk Covid-19.

Ma’ruf berharap, kegiatan tersebut dapat diimplementasi­kan tepat sasaran dalam rangka membantu proses percepatan penanganan Covid-19.

Baca juga : Vaksin Yang Ada Di Sini Asli Masyarakat Tak Usah Takut

“Ini dapat membantu percepa­tan penanganan covid-19 berba­sis masyarakat dan komunitas masjid,” ujar Ma’ruf, kemarin. Dia ingin, gerakan ini diimple­mentasikan secara lebih luas di tingkat daerah.

Eks Rais Aam PBNU ini mengingatkan, penanganan Covid-19 tidak bisa dikerjakan pemerintah sendirian. Upaya ini memerlukan upaya kolaboratif yang melibat­kan semua pihak. Baik pemerin­tah, organisasi non-pemerintah, pihak swasta dan masyarakat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.