Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

80 Persen Bahan Bakunya Lokal

Menteri Bahlil: RI Siap Produksi Mobil Listrik Mei 2022

Jumat, 17 September 2021 17:25 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. (Foto: ist)
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menargetkan, RI mulai memproduksi mobil listrik buatan Hyundai pada Mei 2022.

"Jangan sampai salah persepsi, Mei 2022 Mei itu kita produksi mobil listrik buatan Hyundai ya. Nantinya, 80 persen produksi mobil listrik tersebut akan diekspor," tuturnya dalam konferensi pers Update Investasi Baterai Listrik secara virtual, Jumat (17/9).

Menurut dia, hal itu seiring dengan mulainya pembangunan pabrik industri baterai kendaraan listrik PT HKML Baterai Indonesia senilai 1,1 miliar dolar AS atau Rp 15,6 triliun. Pabrik ini ditargetkan kelar tahun depan. Saat ini, progres pembangunan pabrik mobil listrik ini kini telah mencapai 80 persen.

Baca juga : Aturan Pemenuhan Bahan Baku IKM Angin Segar Bagi Industri

Menurut Bahlil, industri mobil listrik sudah dicanangkan pemerintah sejak November 2019. Transformasi ekonomi ini dalam konteks peningkatan nilai tambah nikel. 

“Tidak ada negara di dunia ini berkembang lebih cepat, tanpa melakukan langkah-langkah yang luar biasa terkait dengan industri dan kita belajar pada masa lampau kekayaan SDA kita luar biasa. Kita  pernah mengalami kejayaan kayu, keemasan tambang, keemasan batu bara. Saat ini semua perlu kita kembalikan,” ucap Bahlil.

Ia mengatakan, hilirisasi nikel dengan membangun baterai hingga kendaraan listrik menurutnya akan terus dilakukan pemerintah. Bahlil melanjutkan, untuk proses pengolahan nikel termasuk smelter akan dibangun di Maluku Utara, di lokasi yang dekat dengan bahan baku.

Baca juga : Penertiban Lahan Tahap II Lancar, UIII Siap Gelar Perkuliahan September 2021

Selain itu, pemerintah juga akan menyiapkan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang sebagai lokasi recycle, cathode, dan precursor. Infrastruktur dasar KIT Batang telah selesai sejak Mei 2021, tetapi pembangunan fasilitas recycle, cathode, dan precursor akan dimulai pada akhir tahun ini. 

Sementara itu, dalam proses produksi kendaraan listrik, Bahlil menyebut bahwa Indonesia memiliki sebagian besar atau 80 persen bahan baku di dalam negeri. Sisanya litium sebesar 10 persen yang masih impor. 

Setelah pembangunan tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga menargetkan Industri Baterai Indonesia (IBI) dapat menjadikan Indonesia sebagai pemain kendaraan listrik dunia pada 2027. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.