Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemerintah Menghindari Impor

Semoga Produksi Beras Kita Melimpah Hingga Akhir 2021

Kamis, 22 April 2021 05:26 WIB
Ilustrasi Beras. (Foto : Istimewa).
Ilustrasi Beras. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah menghindari impor beras. Karena itu, produksi beras dalam negeri harus dijaga agar tak perlu impor hingga akhir 2021.

Sudah kami putuskan sampai Juni 2021 tidak ada impor. Insya Allah nanti sampai akhir tahun. Kalau kami tahan, produksinya bagus berarti tidak akan impor,” ujar Presiden Jokowi saat meninjau panen raya di Desa Wanasari, Indramayu, seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, kemarin.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan, terkadang kenyataan tidak seindah apa yang diinginkan pemerintah. Pasalnya, di tengah usaha pemerintah tidak impor beras, banjir menerjang sejumlah sentra pertanian sehingga mengganggu produksi.

Baca juga : KLB Moeldoko Ditolak Pemerintah, Pengamat : Polemik Partai Demokrat Harusnya Berakhir

“Karena hitung-hitungan banyak yang kena banjir, kemudian pandemi. Kadang-kadang memang kalkulasi itu, waduh ini kurang, sehingga perlu tambahan untuk cadangan,” jelasnya.

Jokowi masih sangat mengharapkan Indonesia mampu mencapai swasembada pangan. Pasalnya, di beberapa sentra pertanian, produksi beras hasilnya masih cukup bagus.

Misalnya, Desa Wanasari, Indramayu, hasil panen mencapai 8 ton per hektar. Harga gabah juga sudah naik menjadi Rp 4.200 per kilogram.

Baca juga : Pegadaian Sabet Penghargaan PR Digital dan Inewsmaker Award 2021

“Tadi ada keluhan dari petani, misalnya pupuk subsidi terutama, yang masih sering hilang pupuknya, sulit dicari. Kemudian juga petani kesulitan mencari tenaga kerja untuk panen, sehingga petani ingin diberi combine. Sudah saya iya kan, termasuk traktor dan juga pompa. Segera dikirim,” seru Jokowi.

Eks Wali Kota Solo itu juga meminta hasil produksi pertanian semakin baik demi ketahanan pangan dan mencapai swasembada, sehingga Indonesia tidak akan impor melainkan ekspor.

Sementara, Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih menyambut positif langkah Presiden Jokowi yang tidak akan impor beras.

Baca juga : Persidangan Impor Tekstil Batam Sudah Divonis

“Kita petani mampu memproduksi beras untuk mencukupi kebutuhan pangan nasional. Harus optimistis bahwa kita mampu berdaulat pangan,” katanya.

Henry berharap agar Bulog dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pangan turut menyerap padi petani yang sedang dipanen hingga April mendatang.

Dia juga meminta Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang menjadi acuan pembelian gabah petani perlu dinaikkan. Karena, harga tersebut tidak layak bagi kese jahteraan petani seiring dengan naiknya biaya produksi saat ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.