Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Jalur masuk ke Jakarta, mulai diperketat. Langkah itu untuk mencegah adanya aksi massa dari daerah yang masuk ke Jakarta, saat pengumumam resmi pemenangan presiden pada 22 Mei.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto meminta Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) dan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda), untuk mencegah massa ke Jakarta pada 22 Mei.
Baca juga : Perangi Narkoba, Kinerja Polres Jakbar Jempolan
"Saya perintahkan pangdam dan Kapolda, jangan biarkan masyarakat keluar daerah menuju Jakarta. Selesaikan masalah di sana. Tidak perlu ke Jakarta," ujar Wiranto di Hotel Paragon, Jakarta.
Menteri dari Partai Hanura ini juga memerintahkan polisi dan TNI tidak membawa senapan pada 22 Mei. "Kalau 1998 senapan dipakai, pakai peluru hampa. Lawannya pakai peluru tajam bunuhin orang. Sekarang enggak, senapan simpen aja. Pakai pentungan aja. Itu pun kalau perlu aja dipakai," kata Wiranto.
Baca juga : Mandiri Syariah Luncurkan Web Wakaf Digital
Selain itu, lanjut dia, nantinya KPU dan Bawaslu akan memakai pasukan yang disebut Asmaul Husna. "Pakai baju putih saja, jadi kalau di sana takbir, sini takbir juga. Kita rangkul-rangkulan aja supaya enggak ada konflik," ujar dia.
Menurut Wiranto, pencegahan penumpukan massa ini sangat penting untuk mencegah terjadinya konflik sosial yang memungkinkan terjadi kerusuhan.(DIR)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.