Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pembiayaan Utang Agustus Turun 20 Persen, Ini Penyebabnya
Kamis, 23 September 2021 22:52 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Realisasi pembiayaan utang pada Agustus 2021 menurun 20,5 persen menjadi Rp 550,6 triliun dibanding Agustus 2020 sebesar Rp 692,3 triliun. Penurunan karena adanya penggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL).
Begitu kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Kamis (23/9)
Sri Mulyani mengatakan, terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan penurunan realisasi pembiayaan utang. Misalnya penyesuaian investasi, kesepakatan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) III, serta proyeksi penyesuaian defisit APBN.
Baca juga : Pria Asal Jepang Ngaku Tidur Setengah Jam Tiap Malam
Realisasi pembiayaan pada Agustus 2021 mencapai 46,8 persen dari target Rp 1.777,4 triliun dalam Undang-Undang APBN 2021. Menkeu menjelaskan realisasi pembiayaan utang tersebut terdiri dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) neto senilai Rp 567,4 triliun dan pinjaman neto minus Rp 16,8 triliun.
"Kinerja pasar SBN kian membaik dengan imbal hasil atau yield yang relatif terjaga, seiring dengan adanya SKB III," kata Sri Mulyani.
Ia memerinci sejak Januari hingga 15 September 2021, BI telah membeli SBN sebesar Rp 139,8 triliun yang berupa Surat Utang Negara (SUN) Rp 95,6 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Rp 44,25 triliun.
Baca juga : Pemerintah Tegaskan Tim Agraria Percepat Selesaikan Konflik Pertanahan
Di sisi lain, pemerintah terus mengupayakan diversifikasi SUN, salah satunya dengan penerbitan perdana Sustainable Development Goals (SDGs) bond senilai 500 juta euro dengan spread terhadap Mid-Swaps terendah untuk SUN denominasi euro dengan tenor 12 tahun.
"Hal ini menggambarkan kami terus hati-hati. APBN tertekan keras, tapi juga harus bekerja luar biasa keras melalui pembiayaan," kata Sri Mulyani.
Selain itu telah diterbitkan pula global bonds dalam rangka liability management senilai total 1,16 miliar dolar AS, sebagai upaya diversifikasi sumber pembiayaan dan mewujudkan efisiensi portofolio utang pemerintah. [DIT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya