Dark/Light Mode

Tepis Isu Jagung Langka, Mentan Cek Stok Di Pabrik Pakan

Selasa, 28 September 2021 12:41 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat berkunjung ke pabrik pakan ternak (feedmill) milik PT Japfa Comfeed Indonesia di Serang, Banten, Senin (27/9)/Ist
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat berkunjung ke pabrik pakan ternak (feedmill) milik PT Japfa Comfeed Indonesia di Serang, Banten, Senin (27/9)/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan jagung nasional khususnya untuk pakan ternak dalam posisi aman. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, saat berkunjung ke pabrik pakan ternak (feedmill) milik PT Japfa Comfeed Indonesia di Serang - Banten, Senin (27/9).

“Kami diminta melakukan validasi fakta dan cek data di lapangan. Pak Presiden minta tidak hanya data, tapi bagaimana fakta yang ada di lapangan. Saya bersama eselon 1 dan Eselon 2 Kementan melakukan validasi, salah satunya hari ini di pabrik pakan terbesar di Indonesia, Japfa” tutur Syahrul. 

Di pabrik yang mampu menampung stok kurang lebih 850.000 ton pakan ternak tersebut, Syahrul menegaskan, pihaknya terus menggenjot produksi jagung. Khususnya untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak secara nasional. 

Dia meminta semua pihak, termasuk perusahaan pakan melakukan penyerapan jagung dari petani lokal secara maksimal.

Baca juga : Telkom Optimis Aplikasi PeduliLindungi Bangkitkan Ekonomi Bali

Menurut Syahrul, berdasarkan penjelasan dari Direksi, tidak ada masalah terkait pasokan jagung. Tentu ada dinamika yang terjadi di lapangan dan memberi pengaruh pada aspek distribusi dan lainnya secara nasional. 

“Tapi secara faktual, kondisi jagung kita cukup normal. Di sini minimal menerima 200 truk setiap hari dan itu diambil lebih banyak dari luar Jawa,” ungkapnya. 

Senada dengan Mentan, Assistant Vice President PT Japfa Comfeed Indonesia yang juga Ketua Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) Johan menyatakan, ketersediaan jagung untuk pakan ternak dalam kondisi cukup.

Menurutnya, kondisi sekarang pihaknya punya stok hingga 17.000 ton di unit pabrik pakan kami di Cikande. Sumber jagung dari luar Pulau Jawa, seperti Lampung, Sulawesi (Makassar dan Gorontalo) dan NTB (Sumbawa & Dompu), untuk mencukupi kebutuhan jagung pakan ternak.

Baca juga : Susun Strategi Matang, Tim Selam DKI Targetkan 5 Emas Di PON Papua

“Hingga saat ini, kami terus melakukan penyerapan jagung petani di wilayah-wilayah sentra produksi agar stok jagung bisa mencukupi kebutuhan produksi pakan ternak hingga datangnya masa panen berikutnya” beber Johan.

Informasi yang didapat sebelumnya, berdasarkan pantauan yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan (BKP), stok jagung nasional pada minggu IV (20 September 2021) mencapai 2,75 juta ton.

Stok tersebut tersebar, dengan rincian 856.897 ton (31 persen) berada di pabrik pakan; 744.250 ton (27 persen) di pengepul; 423.502 ton (15 persen) di agen; 288.305 ton (11 persen), di pengecer; 276.300 ton (10 persen) di usaha lain atau pakan mandiri. Sisanya 6 persen berada di industri pangan, rumah tangga dan lain-lain. 

Syahrul menjamin stok tersebut akan diperkuat dengan masa panen yang akan berlangsung dari September hingga Oktober 2021. Dia mengaku, banyak wilayah sentra jagung yang memasuki masa panen dalam beberapa waktu dekat.

Baca juga : Mau Perpanjang SIM Di Jakarta? Cek Di Sini Lokasinya

“Besok (Rabu) saya akan panen raya jagung di banyak titik secara serempak seluruh Indonesia. Panen ini menjadi bukti produktivitas jagung kita cukup baik. Artinya, kondisi jagung kita dalam range dan dinamika yang bisa dikendalika," kata Syahrul. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.