Dark/Light Mode

Umrah Kembali Diperbolehkan

Dua Kementerian Godok Skema Akses Data Calon Jamaah

Selasa, 12 Oktober 2021 17:32 WIB
Ilustrasi (Foto: Ist)
Ilustrasi (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus melakukan persiapan teknis penyelenggaraan umrah di masa pandemi.

Kedua pihak menggelar rapat hari ini, Selasa (12/10), membahas skema akses data jamaah umrah pada aplikasi PeduliLindungi agar dapat dibaca oleh otoritas Pemerintah Kerajaan Arab Saudi saat penyelenggaraan ibadah umrah nanti.

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Nur Arifin, mengatakan, rapat bersama ini digelar sebagai lanjutan dari pertemuan pertama beberapa hari yang lalu guna memastikan kesiapan penyelenggaraan jika akses jamaah Indonesia untuk beribadah umrah sudah dibuka oleh Arab Saudi.

Baca juga : MIND ID Dan Kementerian BUMN Resmikan Desa Wisata Unggulan Di Parung

Kesiapan itu utamanya pada aspek akses data dan penggunaan aplikasi. Sebab, teknis penyelenggaraan umrah di masa pandemi banyak memanfaatkan layanan sistem informasi. Dalam rapat juga diinformasikan bahwa saat ini Kemenkes RI sedang berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi terkait integrasi data PeduliLindungi dengan aplikasi Tawakalna.

“Alhamdulillah, hari ini kami sampai pada kesepakatan, Kemenkes setuju untuk membuka data pada aplikasi PeduliLindungi dalam rangka mendukung penyelenggaraan ibadah umrah,” ujar Nur Arifin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/10).

Nur Arifin mengatakan, Kemenkes akan menyediakan fasilitas website tertentu bagi publik untuk dapat mengakses data sertifikat vaksin dalam aplikasi PeduliLindungi, saat QR Code dilakukan scanning.

Baca juga : Jangan Remehkan Angka Kematian Akibat Covid

Menurutnya, teknis pembukaan akses data ini akan ditindaklanjuti bersama antara Kemenkes dengan Kemenag. Terdapat dua alternatif skema yang muncul. Pertama, alternatif QR Code dicetak manual dan dibawa masing-masing jamaah.

Kedua, QR code dimasukkan dalam aplikasi Siskopatuh dan akan dicetak pada kartu identitas jamaah umrah. Kedua alternatif dilakukan untuk memudahkan pembacaan data saat di-scan oleh otoritas Arab Saudi saat kedatangan di bandara Arab Saudi.

“Dua skema ini akan kita matangkan untuk bisa memberikan layanan terbaik kepada jamaah dalam penyelenggaraan umrah di masa pandemi ini,” ucap Nur Arifin.

Baca juga : Gaduh Soal BPA Di Galon Guna Ulang Harus Dihentikan

Sebagai informasi, hadir dalam rapat, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Nur Arifin, Chief Of Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes, dan Kepala Bidang pada Pusat Data dan Informasi Kemenkes. Hadir juga perwakilan Satgas Satu Data Vaksinasi Covid-19 PT Telkom dan Tim Siskohat Kemenag. [EFI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.