Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemerintah Harus Paksa Perusahaan Bikin Smelter Di Lokasi Tambang

Rabu, 13 Oktober 2021 11:59 WIB
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan. (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Syarief Hasan meminta pemerintah agar serius mendorong pembangunan fasilitas pemurnian mineral di Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah komoditas pertambangan. Ini sangatlah penting mengingat ekspor bahan mentah memiliki nilai ekonomi yang jauh lebih rendah, selain juga berdampak pada penerimaan negara yang kecil.

Pemanfaatan sumber daya alam bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat haruslah ditafsirkan berdampak signifikan dan memiliki efek pengganda (multiplier effect) bagi perekonomian masyarakat.

"Saya termasuk yang sangat tegas menyuarakan perlunya pengolahan bahan mentah, termasuk komoditas pertambangan menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. Untuk tambang, tentu hal ini perlu dilakukan pemurnian dan pengolahan, jadi tidak langsung di ekspor begitu saja. Jika hal ini dapat dilakukan, tentu penerimaan negara akan jauh lebih meningkat, selain juga menciptakan dampak lanjutan bagi peningkatan perekonomian masyarakat," ungkap Syarief dalam keterangannya, Rabu (13/10).

Baca juga : Keren, Indonesia Punya 2.100 Perusahaan Rintisan

Menteri Koperasi dan UKM di era Presiden SBY ini menyatakan, Indonesia yang kaya akan sumber daya pertambangan haruslah disikapi dengan pembangunan smelter di banyak tempat.

Di Papua, misalnya, seharusnya pemerintah mulai serius mendorong pembangunan pabrik pemurnian (smelter) di sekitar area pertambangan. Memang, pembangunan smelter ini membutuhkan kesiapan teknis, termasuk daya dukung infrastruktur yang memadai.

Namun jika ini yang menjadi soalnya, maka selamanya tidak akan pernah ada smelter di Papua. "Soal pembangunan smelter, termasuk di Papua saya kira soal political will. Jika pemerintah memang punya kerangka kebijakan (grand design) yang visioner dan terarah, seharusnya serius mendorong dan menyiapkan infrastruktur yang memadai sebagai prasyarat pembangunan smelter," katanya.

Baca juga : MPR Ajak Masyarakat Turut Kampanye Bijak Bermedia Sosial

"Ini memang tidak mudah, tetapi jika tidak dimulai, maka Papua dan berbagai wilayah pertambangan lainnya hanya akan menjadi ladang produksi belaka. Bahkan, penyiapan infrastruktur pendukung tersebut seharusnya gagasan yang bagus bagi masyarakat sekitar," ingat Syarief.

Karena itu, Syarief menekankan bahwa smelter yang dibangun di Gresik harus dipandang sebagai solusi transisi. Jangan sampai kita sudah cukup puas, atau malah menjadikan smelter yang dibangun jauh dari lokasi tambang sebagai jalan keluar atas kebutuhan pemurnian mineral.

Sumber daya mineral kita masih sangat melimpah dan tentu kita harus mulai serius menyiapkan berbagai prasyarat pendukung agar semua mineral yang dieksploitasi itu nantinya punya nilai tambah yang besar bagi negara dan masyarakat.

Baca juga : Peringatan Hari Rabies Dunia Jadi Momentum Edukasi Masyarakat

Kata Syarief, lokasi smelter ini haruslah jadi preseden agar di masa depan negara memang punya arah kebijakan pengelolaan mineral yang terarah, terukur, dan berkelanjutan. Apalagi, prasyarat infrastruktur yang seringkali dikeluhkan menjadi hambatan pembangunan smelter di Papua adalah perkara pemerataan pembangunan.

"Jadi, soal smelter tidak saja terkait teknis pemurnian komoditas tambang, namun ekses pembangunan yang layak bagi masyarakat. Jika di banyak tempat di luar Jawa yang kaya tambang smelternya justru di Pulau Jawa, maka ada yang salah dengan paradigma pembangunan," tutup Syarief. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.