Dark/Light Mode

Mahfud: Perguruan Tinggi Garda Terdepan Tingkatkan Wawasan Kebangsaan

Rabu, 20 Oktober 2021 21:33 WIB
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam kuliah umum di Universitas Semarang (USM), Rabu (20/10). (Foto: Ist)
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam kuliah umum di Universitas Semarang (USM), Rabu (20/10). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perguruan tinggi mesti menjadi garda terdepan dalam mengejawantahkan agenda-agenda peningkatan wawasan kebangsaan. Hal ini ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam kuliah umum di Universitas Semarang (USM), Rabu (20/10).

"Kampus tidak sebatas melakukan transfer ilmu pengetahuan, melainkan juga menjadi tempat mahasiswa ditempa untuk bersikap layaknya sebagai warga negara yang memahami bangsanya sendiri," ujar Mahfud yang juga Ketua Dewan Penyantun Universitas Semarang ini.

Dalam kesempatan ini, Mahfud juga menyinggung terkait perguruan tinggi saat ini menjadi terdakwa utama di dalam kemelut korupsi di Indonesia. Mahfud menegaskan 86 persen koruptor adalah lulusan perguruan tinggi.

Baca juga : Kemensos Tingkatkan Peran Keluarga

"Jika dilihat dari pelaku-pelaku korupsi dan kolusi, perguruan tinggi menjadi terdakwa utama di dalam kemelut yang menimpa bangsa ini. Terutama kemelut korupsi di Indonesia," papar Mahfud dalam acara yang dipandu Kapolda Jawa Tengah ini.

Namun demikian, menurut Mahfud, perguruan tinggi juga memiliki peran besar dalam membawa perubahan serta kemajuan bagi negara. Tetapi juga harus diingat, bahwa Perguruan tinggilah yang membawa kemajuan terhadap bangsa ini.

Berkat lulusan perguruan tinggi banyak inovasi-inovasi dilakukan di berbagai hal. Mahfud mengaskan bahwa pemantapan wawasan kebangsaan tidak hanya sebatas bagaimana setiap warga negara memiliki pengetahuan yang memadai tentang rancang bangun kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca juga : Siang Ini, Bupati Kuansing Tersangka Suap Dibawa Ke Jakarta

Menurut Mahfud, pemantapan wawasan kebangsaan harus sampai pada level kesadaran, yaitu kesadaran atas realitas keberagaman bangsanya yang dibangun di atas empat konsensus kebangsaan dan kenegaraan sebagai penopang eksistensinya.

"Baik atau tidaknya wawasan kebangsaan akan bergantung pada tingkat pengetahuan dan kesadaran seorang warga negara itu sendiri," ujar Guru besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indoensia (UII) Yogyakarta ini.

Hadir dalam kesempatan ini, Kapolda Jateng Irjen. Pol. Ahmad Luthfi sekaligus memandu acara, Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip Prof. Sudharto P Hadi, Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip Prof. Dr. Ir. Kesi Widjajanti, Rektor USM Andy Kridasusila, serta para rektor dan para dekan fakultas hukum perguran tinggi Jawa Tengah. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.