Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Indonesia Tegaskan Komitmennya Kendalikan Perubahan Iklim

Kamis, 28 Oktober 2021 23:13 WIB
Menteri LHK, Siti Nurbaya menyampaikan komitmennya dalam berkontribusi pada pengendalian perubahan iklim, pada Acara  Climate Leaders Massage, di Jakarta Kamis, (28/10) .
Menteri LHK, Siti Nurbaya menyampaikan komitmennya dalam berkontribusi pada pengendalian perubahan iklim, pada Acara Climate Leaders Massage, di Jakarta Kamis, (28/10) .

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjelang Glasgow Climate Change Conference (COP26) pada November 2021,  Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan diri berkontribusi secara optimal bersama masyarakat global dalam pengendalian perubahan iklim. 

Hal itu disampaikan Menteri LHK, Siti Nurbaya pada Acara  Climate Leaders Massage secara virtula di Jakarta, Kamis, (28/10).

"Di Glasgow kita akan mempertegas komitmen dan ambisi kita dalam mengendalikan perubahan iklim dengan menahan kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 derajat Celcius. Arahan Presiden Jokowi yang dijanjikan itu yang realistis yang bisa dikerjakan atau ada justifikasi kita bisa melakukannya," ujar Siti.

Dalam sambutannya, Eks Sekjen DPD RI ini mengungkapkan, selama 6-7 tahun terakhir telah banyak hasil kerja Pemerintah dan Kementerian LHK dalam  upaya mengendalikan perubahan iklim. 

Menurutnya, kerja sama yang baik dari para pihak mulai dari Pemerintah, Masyarakat, Dunia Usaha, Akademisi, Aktivis dan Media menjadi faktor penentu berbagai kesuksesan kerja-kerja besar mengurangi emisi gas rumah kaca di Indonesia.

Baca juga : Jokowi Tegaskan Pentingnya Penguatan Kebangsaan

"Kita akan memberikan kepada dunia berupa contoh-contoh kerja nyata pengendalian perubahan iklim," imbuhnya.

Siti mengatakan, kepemimpinan Indonesia dalam aksi-aksi pengendalian perubahan iklim diakui oleh masyarakat internasional. 

Indonesia dianggap negara yang penting di dunia dengan segala pencapaiannya dan isu perubahan iklim. Indonesia sudah menunjukkan kepemimpinan dengan contoh/leading by examples yang cukup baik, bahkan salah satu yang terbaik di dunia. 

“Kombinasi yang efektif antara kebijakan, pemberdayaan, dan penegakan hukum di Indonesia telah berhasil menurunkan laju deforestasi Indonesia ke tingkat terendah sepanjang sejarah,” tuturnya. 

Pada isu manajemen karhutla, Indonesia berhasil mengurangi kebakaran hutan dan lahan hingga 82 persen disaat beberapa wilayah di Amerika, Australia dan Eropa mengalami peningkatan signifikan kejadian karhutla. 

Baca juga : Jokowi Tegaskan Pentingnya Kerja Sama Kesehatan ASEAN-India

Indonesia juga berhasil menghindari apa yang disebut bencana ganda, yaitu kebakaran hutan yang menyebabkan asap terjadi secara paralel dengan wabah Covid-19, selama dua tahun pandemi (2020-2021).

Selain itu, tambah Siti, Indonesia juga gencar melindungi ekosistem pesisir seperti hutan mangrove, lamun dan terumbu karang juga lahan gambut, yang secara ilmiah terbukti mempunyai kemampuan berkali lipat dalam menyerap dan menyimpan karbon dibandingkan hutan tropis di daratan. 

Indonesia juga telah mengumumkan prakarsa untuk memulihkan 600 ribu hektar hutan mangrove yang rusak selama tiga tahun ke depan hingga 2024.

“Besarnya kontribusi sektor kehutanan dan lahan pada 6-7 tahun terakhir dalam penurunan emisi karbon ini, menjadi dasar agenda Forest and Land Use (FoLU) Netsink pada tahun 2030 yang diusung Indonesia sebagai ambisi besar yang terukur pada Glasgow Climate Change Conference (COP26) nanti,” jelasnya. 

"Selama 6-7 tahun kerja keras yang telah dikerjakan bersama, maka target FoLU netsink karbon optimis bisa kita capai di 2030," tegasnya.

Baca juga : Bikin Indonesia Food Innovation, Kemenperin Bina 20 IKM Pangan

Menteri dari Partai NasDem ini mengapresiasi inisiatif-inisiatif yang keluar dari masyarakat untuk ikut serta secara aktif dalam upaya pengendalian perubahan iklim melalui kegiatan-kegiatan sederhana sehari-hari. 

Inisiatif masyarakat ini dikatakannya, merupakan modal sosial yang penting dan menjadi modal bangsa Indonesia untuk sukses melakukan pembangunan ramah lingkungan dan juga mematangkan iklim demokrasi di Indonesia. 

Turut hadir, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, dan Duta Besar Indonesia untuk  Singapura, Suryopratomo [MFA]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.