Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kemenkop Ekspor Perdana 15 Ton Ikan Tuna Ke Malaysia Dan Jepang

Sabtu, 30 Oktober 2021 20:35 WIB
Nelayan tangkap puluhan ikan tuna saat melaut.
Nelayan tangkap puluhan ikan tuna saat melaut.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Koperasi dan UKM melepas ekspor perdana produk tuna sashimi dan katsuobushi skipjack sebanyak 15 ton ke Malaysia serta Jepang dari nelayan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ekspor ini hasil binaan PT Daya Gagas Indonesia, yang merupakan perusahaan startup aplikasi perikanan tangkap, FishOn, untuk membantu nelayan dan PT Samudera Emas Anugerah sebagai agregator.

“Ekspor ini merupakan tanda bahwa UKM sektor kelautan dan perikanan bisa menjadi pengungkit ekonomi sekaligus peluang di masa pandemi,” kata Menteri Koperasi dan UKM (Menkop), Teten Masduki saat memberikan sambutan secara virtual di acara pelepasan ekspor perdana dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (30/10).

Teten mengatakan, sektor perikanan memiliki potensi ekspor yang sangat besar karena permintaan pasar internasional terhadap hasil perikanan sangat tinggi.

Baca juga : KBRI Dan BI Tokyo Promosikan Produk Indonesia Di Jepang

Ekosistem FishOn berupa implementasi pembinaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari hulu ke hilir dengan memberikan pendampingan teknis, pembiayaan, serta kepastian pasar kepada para nelayan.

Di Kabupaten Sikka, FishOn juga mengoperasikan factory sharing (rumah produksi bersama terpadu), yaitu FishOn Cloud Factory atas hasil kerja sama dengan perusahaan penanaman modal asing (PMA) dari Jepang bernama KCBS.

Sementara Deputi UKM Kementerian Koperasi dan UKM, Hanung Harimba menerangkan,  ekspor perdana ini bertujuan untuk memastikan program agregasi UKM dapat berjalan sesuai arahan Menkop Teten.

“UKM nelayan harus kita berikan karpet merah, mulai dari pembiayaan operasional melaut hingga menghubungkan dengan market ekspor,” ujar Hanung dikutip Antara

Baca juga : Arsul Sani Luncurkan Buku Relasi Islam Dan Negara

CEO FishOn, Fajar Widisasono menyatakan, FishOn Cloud Factory merupakan inovasi layanan baru untuk pebisnis ikan dalam dan luar negeri, sehingga mereka tak perlu menghabiskan biaya investasi membangun pabrik dan membina nelayan.

Saat ini,  pembeli dari Jakarta dan Surabaya, mulai bergabung dengan layanan itu seperti dari CV Sumaco Inti Samudera serta PT Samudera Emas Anugerah.

Pembeli dari Jepang, Malaysia, China dan Inggris juga  sudah melakukan transaksi pembelian ikan langsung di Maumere (ibu kota Kabupaten Sikka).

Dalam pelepasan ekspor perdana, acara dimulai dengan melihat proses pendaratan ikan. Lalu kegiatan penimbangan dan sortir, lelang online, proses pengolahan ikan tuna sirip kuning menjadi produk akhir tuna sashimi dan pengolahan ikan cakalang menjadi katsuobushi skipjack.

Baca juga : Menpora Puji Pembangunan Kepemudaan Di Kendal Berbasis Santri Kreatif

Saat ini, terdapat 184 nelayan tuna dan cakalang yang merasakan manfaat FishOn. Mereka mendapatkan permodalan Rp 5  juta hingga 7 juta per nelayan berdasarkan hasil kerjasama dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank BNI. [MFA]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.