Dark/Light Mode

Pentingnya Petani Kuasai Teknologi Pasca Panen

Selasa, 16 November 2021 10:21 WIB
Proses pasca panen hortikultura/Ist
Proses pasca panen hortikultura/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Demi terbangunnya kawasan korporasi hortikultura berskala ekonomi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengarahkan jajarannya terus meningkatkan pembangunan pertanian yang maju, mandiri dan modern.

Sejalan hal tersebut, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mendorong penumbuhan UMKM untuk meningkatkan nilai tambah produk hortikultura. Hal ini juga dilakukan tak hanya untuk memenuhi pasar domestik, namun juga pasar ekspor. 

“Dalam penumbuhan UMKM Hortikultura, kami mendukung dengan menyediakan fasilitasi sarana dan prasarana pascapanen, meningkatkan diversifikasi hasil olahan, kemitraan dengan berbagai stakeholder, promosi dan pemasaran. Termasuk peningkatan kapabilitas melalui bimbingan teknis,” jelas Prihasto.

Baca juga : Menpora Sumringah Banyak Pecah Rekor Di Peparnas Papua

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Bambang Sugiharto mendorong penumbuhan UMKM dengan mengimbau penerapan GAP hortikultura. Termasuk juga praktik tata kelola budidaya dan pascapanen hortikultura yang baik. Faktor sumber daya manusia dan lingkungan juga harus diperhatikan mulai dari perencanaan hingga pendokumentasian kegiatan.

“Indo GAP dalam PERMENTAN Nomor 22 tahun 2021 tentang Praktik Hortikultura yang baik, termaktub landasan aturan budidaya yang baik.  Hal ini untuk menghasilkan produk pangan yang aman dikonsumsi, bermutu, ramah lingkungan dan juga berdaya saing,”ujar Bambang. 

Pengendalian respirasi dan transpirasi (suhu dan RH) adalah kunci untuk  mempertahankan kualitas buah. Upaya ini mampu memperpanjang umur simpan buah. Buah yang aman dikonsumsi meningkatkan keuntungan dan memperkecil risiko kerugian.

Baca juga : Begini Cara Atasi Perut Buncit Dan Kulit Kusam Selama Pandemi

“Seperti yang kita ketahui, produk hortikultura itu mudah rusak dan masa simpan pendek, karena itu kita harus memperhatikan penanganan pada pascapanennya,” ujar Peneliti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Siti Mariana Widiyanti. 

Ketua Mitra Tani Unggul, Kabupaten Jember, Asroful Uswatun menerangkan tentang proses panen dan pasca panen pada buah buah naga. Mulai dari pemberian pupuk, penanganan OPT dengan cara penyemperotan pestisida nabati, cara memetik buah naga dengan mengguntingn bagian tulangnya dari atas hingga penggunan keranjang khusus sehabis panen agar buah tidak rusak. 

Selain itu, melakukan penataan yang baik dengan meletakkan buah pada satu arah. Pengemasan buah naga dengan bobot maksimal 12 buah atau 5 kilogram harus seragam. Penyimpanan dilakukan pada ruang pendingin atau cold storage.

Baca juga : Pesan Sandiaga Ke Santri: Berani Wirausaha Dan Kuasai Teknologi

“Untuk melakukan ekspor ke Eropa yang memiliki estimasi perjalanan 5-7 hari ,tingkat kematangan buah naga yang cocok yaitu 65 persen,” tutupnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.