Dark/Light Mode

Ramadan Bulan Madrasah Nafsu, Latih Kesabaran untuk Sebarkan Rahmat

Jumat, 14 April 2023 14:41 WIB
Imam Besar Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar, Prof M Muammar Muhammad Bakry (Foto: Istimewa)
Imam Besar Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar, Prof M Muammar Muhammad Bakry (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ramadan merupakan bulan suci bagi umat Muslim. Selain beribadah, Ramadan juga diartikan sebagai bulan jihad oleh sebagian umat Muslim. Imam Besar Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar, Prof M Muammar Muhammad Bakry, mengungkapkan meskipun ada beberapa perang (jihad) yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam konteks qital (peperangan fisik), namun perang yang sesungguhnya adalah melawan hawa nafsu.

“Ramadan itu hanya semacam training, bulan madrasah, training untuk melatih jiwa untuk bersabar, mengajarkan atau menyebarkan kerahmatan. Bersabar untuk mengajarkan kerahmatan. Madrasah bagi nafsu dan upaya pembinaan jiwa kita sendiri,” ujar Muammar, dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat (14/4).

Muammar melanjutkan, hawa nafsu yang tidak terkendali, melawan nilai kemanusiaan, nilai kerahmatan, harus dilawan melalui semangat jihad. Karena potensi dalam diri manusia untuk menjadi jahat selalu ada. Kalau potensi tersebut tidak dilawan dengan potensi ketakwaan dan kerahmatan, bisa saja seseorang itu dikuasai hawa nafsunya.

Baca juga : Ramadan Bulan Jihad Kendalikan Nafsu Amarah dan Lawwamah

“Inilah yang menyalahartikan pemahaman keagamaan lalu dituruti hawa nafsunya untuk melakukan pembenaran atas apa yang mereka lakukan, seperti tindakan yang mengarah kepada destruktif, dalam bahasa agama ‘irhab’ (terorisme). Nah ini yang menggunakan hawa nafsu dalam memahami agama,” jelas Guru Besar Bidang Hukum Islam Kontemporer UIN Alauddin Makassar ini.

Penyelewengan makna Ramadan sebagai bulan jihad tersebut, lanjutnya, dapat berakibat fatal. Terlebih jika dijadikan alasan pembenaran untuk melakukan tindakan yang dapat mencederai nilai-nilai kemanusiaan, menciptakan konflik dan gangguan bagi keharmonisan bangsa yang majemuk.

“Ini berbahaya sekali bagi harmonisasi bangsa kita, bangsa kita yang sungguh sangat kita nikmati hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, dengan tenang, dengan harmoni. Kalau ada kelompok yang memaksakan pemahaman eksklusifnya, dan salah memaknai agama, tentunya itu efek yang sangat berbahaya bagi pemahaman yang mengarah kepada radikalisme itu,” kata Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan.

Baca juga : Dorong Percepatan Pengesahan RUU Perampasan Aset, Wapres: Untuk Kepentingan Rakyat

Dalam kaitan Ramadan sebagai bulan kemenangan, menurutnya, juga mengingatkan bangsa Indonesia dengan sejarah besar kemerdekaan tahun 1945 silam yang juga diraih saat Ramadan. Dirinya menyebut, momentum ini harus diperingati sebagai momen membangun Indonesia secara lebih baik.

“Ramadan bagi kita bangsa Indonesia adalah sejarah besar, harus menjadi bulan yang mengingatkan kita tentang kemerdekaan yang sesungguhnya. Momentum bagi kita untuk menebarkan kerahmatan, kedamaian, membangun Indonesia secara lebih baik dan secara konstruktif,” ucapnya.

Muammar menyampaikan pesannya kepada segenap umat Muslim dan masyarakat Indonesia untuk senantiasa mengingat catatan penting yang tersirat dalam Al-Qur’an tentang menjaga persaudaraan, yang tidak hanya dibangun selama Ramadan saja tetapi dalam setiap jengkal dan waktu kehidupan bermasyarakat.

Baca juga : Wulan Guritno, Liburan Bareng Sabda Dan Anak

“Al-Qur’an sudah memberikan catatan penting tentang persaudaraan. Kita selaku manusia dan selaku anak bangsa adalah bersaudara. Jangan dianggap saudara kebangsaan atau ukhuwah kebangsaan (ukhuwah wathaniyah) dan ukhuwah kemanusiaan bukan dari perintah agama. Justru itu perintah agama yang sangat prinsipil,” kata Muammar.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.