Dark/Light Mode

Selebgram dan TikToker yang Promo Haji Ilegal "Diincar" Intelijen Saudi

Kamis, 6 Juni 2024 22:59 WIB
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief. (Foto: MCH 2024)
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief. (Foto: MCH 2024)

RM.id  Rakyat Merdeka - Langkah Pemerintah Arab Saudi dalam mencegah masuknya jemaah haji dengan visa nonhaji tidak hanya dilakukan di dunia nyata. Mereka juga menyasar dunia maya. Saudi menggunakan investigasi intelijen untuk melacak Selebgram atau TikToker yang mempromosikan visa ziarah atau visa multiple.

Pihak keamanan Saudi sudah melacak akun-akun dan pihak-pihak yang melakukan promosi haji dengan visa ziarah atau multiple. Saat ini, data para Selebgram dan TikToker tersebut telah terkumpul.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief beberapa hari lalu berdiskusi dengan Wakil Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Dalam diskusi itu, Kementerian Haji dan Umrah Saudi menunjukkan hasil investigasi intelijen mereka terkait Selebgram dan TikToker Indonesia yang mengajak jemaah berhaji dan berjualan program paket dengan visa non haji.

Baca juga : Kemenhub Berikan Pelayanan Prima Penerbangan Haji Di Bandara Hang Nadim

"Mereka sudah punya datanya. Ditunjukkan kepada saya," terang Hilman, saat tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, Rabu (5/6/2024).

Hilman melanjutkan, pihak Saudi mempunyai data yang lengkap. Seperti yang jualan paket haji ilegal di Instagram siapa saja, yang suka live di TikTok siapa, semua datanya ada.

"Saya bilang, Anda dari mana? (Mereka jawab) intelijen kami punya,” papar Hilman.

Baca juga : Jaksa Agung Pake "Kacamata Kuda"

Hilman lalu mengajak pihak Saudi bekerja sama untuk mengatasi hal ini. Sebab, pihak Kementerian Agama juga punya data mengenai pihak-pihak yang masih mempromosikan ibadah haji dengan visa nonhaji tersebut. "Saya minta, kita kerja sama yuk," imbuhnya.

Atas dasar itu, Hilman mengimbau para Selebgram dan TikToker tersebut untuk menghentikan aksi mempromosikan haji dengan visa nonhaji. Sebab, saksi bagi penyelenggara haji ilegal sangat berat. Demikian juga untuk para jemaahnya.

Tahun lalu, jemaah haji dengan visa nonhaji memang masih banyak yang lolos. Namun, tahun ini, pemeriksaan di Saudi sangat ketet.

Baca juga : Peran Posko Corona Harus Ditingkatkan

"Jangan karena tahun lalu longgar terus merasa ini akan sama dengan tahun lalu. Saudi sudah mengatakan, tahun ini aturannya sudah lebih tegas,” terang Hilman.

Dia juga mengimbau calon jemaah untuk tidak tergoda tawaran-tawaran haji dengan visa nonhaji. "Untuk jemaah Indonesia yang tidak menggunakan visa haji dan tidak memiliki otoritas untuk melaksanakan haji atau dokumen yang mendukungnya di tahun ini, mohon bisa mengikuti peraturan yang ada," ucap Hilman.

Dia menegaskan, aturan yang diterapkan Saudi harus dipatuhi bersama. Hal ini penting untuk menjaga reputasi Indonesia. "Tolong kita jaga bersama-sama, biar kepercayaan Kerajaan Saudi kepada masyarakat Indonesia juga terjaga," sebutnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.