Dark/Light Mode

Pemda Yang Program Vaksinasinya Sukses Bakal Diguyur Insentif

Minggu, 31 Januari 2021 05:12 WIB
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof Tito Karnavian. (Foto : Dok. Kementerian Dalam Negeri).
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof Tito Karnavian. (Foto : Dok. Kementerian Dalam Negeri).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof Tito Karnavian mengusulkan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani, agar memberi imbalan kepada pe­merintah daerah (Pemda) yang sukses menjalankan program vaksinasi. Yaitu berupa Dana Insentif Daerah (DID).

Hal itu dikatakan Tito da­lam Pertemuan Koordinasi dengan Bupati dan Walikota se-Indonesia untuk membahas ‘Akselerasi Capaian Vaksinasi’ melalui konferensi video. “Kalau nanti ada daerah-daerah yang kita anggap berprestasi dalam program vaksinasi ini, kita usulkan kepada Menkeu agar mereka mendapatkan dana insentif,” ujarnya, ke­marin.

Tito mengatakan, kecepatan menjadi kunci dalam program vaksinasi untuk memunculkan kekebalan kelompok (herd immunity). Karena itu, dia mengapresiasi Pemda yang proaktif, cepat dan tanggap melakukan vaksinasi.

Baca juga : TNI Bakal Turun Tangan Demi Edukasi Masyarakat

Daerah-daerah lain pun dia minta belajar kepada para kepala daerah yang sukses itu. “Apa resepnya, sehingga bisa cepat. Mungkin kepala daerah yang lain, dinas kesehatan yang lain, juga nanti bisa bertanya kepada daerah-daerah itu,” tutur mantan Kapolri ini.

Tito mengingatkan, sebagai negara yang menganut sistem desentralisasi, dibutuhkan kerja sama antara pemerintah pusat dan Pemda untuk melak­sanakan program vaksinasi dengan cepat.

Kekompakan semua pihak dalam menyukseskan program vaksinasi, juga menjadi bagian yang tak kalah penting untuk dilakukan. Stakeholder, kepala daerah, dan pejabat, perlu mendukung program vaksinasi agar masyarakat terbebas dari pandemi Covid-19.

Baca juga : Yuk Ketahui 4 Tahap Urutan Pelayanan Vaksinasi Covid-19

Untuk mendukung percepatan ini, yang paling utama adalah memastikan keterse­diaan vaksin dengan jumlah cukup, yakni 2/3 dari populasi. Jumlah itu yang dibutuhkan untuk membentuk herd im­munity.

Jika pelaksanaan vaksi­nasi terlalu lama dan tidak serempak, dikhawatirkan akan timbul efek pingpong. Yakni ketika kasus di satu daerah sudah turun, kemudian kem­bali naik akibat penularan dari daerah lain. “Padahal biaya yang kita keluarkan dengan se­gala energi yang dikeluarkan, juga sudah sedemikian besar dan masif,” ucap eks Kapolda Papua ini.

Yang juga diminta Tito ke­pada para kepala daerah adalah membuat desain untuk mendis­tribusikan vaksin. Dengan begitu, prosesnya akan ber­langsung cepat, lancar, dan aman. Dia juga berharap TNI/Polri dapat membantu dari aspek pengamanan dan penyaluran. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.