Dark/Light Mode

PPIH-Wamenhaj Saudi Bahas Rencana Kontrak Jangka Panjang Layanan Haji

Minggu, 30 Juni 2024 20:52 WIB
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief (kedua kiri) menerima plakat dari Wamenhaj) Arab Saudi Abdul Fattah Masyath. (Foto: Dok. Kemenag)
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief (kedua kiri) menerima plakat dari Wamenhaj) Arab Saudi Abdul Fattah Masyath. (Foto: Dok. Kemenag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kontrak layanan haji ke depan tidak akan dilakukan setiap tahun. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi membuka kemungkinan dilakukan kontrak jangka panjang tiga tahun untuk penyediaan layanan dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Inovasi baru layanan penyelenggaraan haji ini dibahas bersama oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bersama Wakil Menteri Haji dan Umrah (Wamenhaj) Arab Saudi Abdul Fattah Masyath, di Kantor Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Makkah, Minggu (30/6/2024).

Delegasi PPIH dipimpin Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief. Pejabat lain yang turut hadir adalah Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, Direktur Pengelolaan Dana Haji Ramadan Harisman, serta Konsul Haji pada KJRI di Jeddah Nasrullah Jasam.

“Salah satu yang muncul dalam surat yang disampaikan kepada Menteri Agama Republik Indonesia dari Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi adalah mengenai kontrak tiga tahun, khususnya di Masya’ir,” terang Hilman, usai bertemu Wamenhaj Abdul Fattah Masyath.

Baca juga : Indonesia Care Gelar Makan Bersama Daging Kurban Di Sumbar

Hilman melihat, Kerajaan Saudi mendorong agar semua misi haji, termasuk Indonesia, bisa mempersiapkan lebih dini penyelenggaraan ibadah haji tahun depan. Selain itu, proses kontrak layanannya juga dilakukan dalam jangka panjang, sehingga persiapan-persiapan fasilitas bisa dilakukan dalam kontrak tiga tahun.

Dengan kontrak jangka panjang, lanjut Hilman, waktu menjadi lebih cukup untuk mempersiapkan layanan secara lebih baik. Ada kepastian penggunaan dan ada kepastian kerja sama yang akan dijajaki bersama.

“Kita diskusikan juga mengenai tempat, terkait kesediaan dan kepastian tempat pada saat Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina), serta skenario-skenario baru yang bisa dijalankan, dikembangkan, dan diperkuat oleh misi haji, termasuk Indonesia,” terangnya.

Dalam pertemuan, Hilman menyampaikan terima kasih kepada Wamenhaj Abdul Fattah Masyath atas dukungan yang diberikan kepada misi haji Indonesia selama penyelenggaraan haji 1445 H. Selain soal kontrak jangka panjang, kedua pihak mendiskusikan beberapa regulasi yang telah dijalankan serta perubahan regulasi tentang haji. 

Baca juga : Davina Karamoy, Adegan Ranjang Tak Sepanas Di Film

“Dari hasil diskusi, nampaknya akan ada beberapa perkembangan yang saat ini mereka masih rumuskan untuk penyelenggaraan haji yang akan datang, baik reguler maupun haji khusus. Ini akan terus kita update ke depan,” lanjutnya. 

Wamenhaj Saudi, kata Hilman, menyampaikan apresiasi kepada misi haji Indonesia atas suksesnya pelaksanaan murur saat puncak haji di Armuzna. Ke depan, PPIH akan merumuskan skenario-skenario baru untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi jemaah dalam menjalani ibadah. Misalnya, tanazul yang terorganisir dengan baik dan lebih siap

“Mudah-mudahan yang disampaikan Wamenhaj tentang kesiapan tempat selama di Arafah dan Mina bisa menjadi landasan bagi kita untuk menetapkan kemungkinan pemetaan kuota bagi jemaah haji Indonesia di masa mendatang,” imbuhnya.

Hilman menambahkan, dalam pertemuan itu, Wamenhaj Saudi juga mengapresiasi upaya Indonesia dalam menekan angka kematian. Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat, sampai hari ini, ada 329 jemaah wafat. Angka ini jauh lebih sedikit dibanding tahun lalu (586 pada rentang operasional yang sama). 

Baca juga : Aparat Saudi Tahan Selebgram yang Promo Paket Haji Ilegal

Dalam musim haji ini, Indonesia menerapkan syarat istithaah kesehatan sebelum jemaah haji melakukan pelunasan. Hilman menggarisbawahi pentingnya untuk terus memperkuat skema istithaah kesehatan ini pada operasional haji 1446 H/2025 M.

“Kita berharap ke depan bisa lebih rendah lagi. Ini bahan evaluasi kita juga dalam memperkuat skema istithaah jemaah,” tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.