Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Muncul Varian Baru, WHO Ingatkan Negara-negara Tak Langsung Tutup Pintu

Jumat, 26 November 2021 21:27 WIB
Muncul Varian Baru, WHO Ingatkan Negara-negara Tak Langsung Tutup Pintu

RM.id  Rakyat Merdeka - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan negara-negara, agar tak langsung tutup pintu atau serta-merta memaksakan pembatasan perjalanan, menyusul terdeteksinya varian baru Covid B.1.1.529 di Afrika Selatan (Afsel).

Pembatasan tersebut telah dilakukan Inggris, Jerman, Italia, dan negara-negara Eropa lainnya pada Jumat (26/11). Sementara Singapura dan Malaysia menyatakan akan segera membatasi kedatangan dari tujuh negara Afrika.

Baca juga : Ada Varian Baru, Inggris Stop Penerbangan Dari Afrika Selatan

WHO mengingatkan, dalam mengambil kebijakan pembatasan perjalanan, negara-negara mestinya mengambil pendekatan berbasis risiko dan ilmiah.  Perlu waktu berminggu-minggu untuk memahami implikasi varian yang baru ditemukan.

Hari ini, Kelompok Penasehat Teknis Evolusi Virus (TAG-VE) WHO menggelar pertemuan untuk mendiskusikan varian baru yang terdeteksi dari hasil surveilans di Afsel.

Baca juga : Dubes Swedia Marina Berg: Warga Negaranya Kangen Liburan Ke Bali

Pertemuan tersebut membahas klasifikasi B.1.1.529, apakah hanya akan dikategorikan sebagai variants of interest (VOI) ataukah kelompok varian yang dapat memicu kekhawatiran tinggi.

Sejauh ini, ada empat varian yang masuk kategori variants of concern (VOC). Yakni Alpha, Beta (yang pertama kali terlacak di Afsel), Gamma, dan Delta yang saat ini mendominasi. Sedangkan varian Lambda dan Mu ada di kelompok variants of interest (VOI).

Baca juga : Rilis 2 Rasa Varian Baru, Forisa Ajak Konsumen Eksplorasi

"WHO sedang memantau varian baru B.1.1.529 secermat mungkin. Hasil analisis awal menunjukkan, varian B.1.1.529 memiliki jumlah mutasi yang besar dan membutuhkan studi lanjutan untuk mempelajarinya. Perlu waktu beberapa minggu, untuk memahami dampak varian tersebut," jelas Christian Lindmeier dalam konferensi pers, seperti dikutip Reuters, Jumat (26/11).

"Peneliti sedang bekerja untuk memahami mutasi virus. Bagaimana potensi penularannya, serta bagaimana pengaruhnya terhadap tes Covid, terapi, dan vaksin," imbuhnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.