Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ada Varian Baru, Inggris Stop Penerbangan Dari Afrika Selatan
Jumat, 26 November 2021 11:44 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah Inggris menyetop penerbangan dari Afrika Selatan (Afsel) dan lima negara Afrika bagian selatan lainnya untuk sementara, mulai Jumat (26/11) pukul 12.00 waktu setempat.
Setiap orang yang baru datang dari negara-negara tersebut, diminta untuk segera tes Covid.
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan, kebijakan tersebut dilatarbelakangi oleh kehadiran varian baru B.1.1.529 yang diduga lebih cepat menular dibanding varian Delta, yang saat ini mendominasi. Vaksin pun dikhawatirkan berkurang efektivitasnya.
Baca juga : Waspadai Mafia Tanah, Ini Saran Wamen ATR Surya
Tulio de Oliveira dari Jaringan Network Surveilans Genom di Afsel, yang melacak penyebaran varian Delta di negara tersebut mengatakan, varain baru tersebut memiliki konstelasi mutasi baru.
"Jumlah mutasi yang sangat tinggi menjadi perhatian, untuk memprediksi pencegahan dan penularan,” kata de Oliveira seperti dikutip AP, Jumat (26/11).
“Varian baru ini memiliki lebih banyak mutasi, termasuk lebih dari 30 protein lonjakan yang mempengaruhi penularan. Varian ini berpotensi menyebar sangat cepat. Kita lihat nanti, seberapa besar dampaknya terhadap layanan kesehatan dalam beberapa hari dan beberapa minggu ke depan," imbuhnya.
Baca juga : MPR Ajak Sahabat Kebangsaan Stop Peredaran Berita Hoax
De Oliveira mengatakan, tim ilmuwan dari 7 universitas Afsel kini tengah mempelajari varian tersebut. Saat ini, ada 100 genom utuh yang diperiksa.
"Kami prihatin dengan lompatan evolusi dalam varian ini," katanya.
Kabar baiknya, varian B.1.1.529 ini masih bisa dideteksi dengan tes PCR.
Baca juga : Popok Baby Happy Kupas Tuntas Perkembangan Bicara Si Kecil
Kemunculan varian baru tersebut pertama kali diumumkan Menteri Kesehatan Afsel Joe Phaahla, Kamis (26/11).
Varian baru ini menjadi perhatian karena jumlah mutasinya tinggi dan menyebar cepat di kalangan anak muda di Gauteng, provinsi terpadat di Afsel.
"Afsel telah mengalami peningkatan dramatis dalam infeksi baru. Selama empat atau lima hari terakhir, ada lebih banyak peningkatan eksponensial. Varian baru tampaknya mendorong lonjakan kasus," papar Phaahla. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya