Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RI Pimpin Pertemuan Internasional Lindungi Sumber Daya Genetik
Senin, 3 Juni 2019 00:25 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Dihadiri lebih dari 50 perwakilan negara serta perwakilan kalangan industri, LSM internasional, dan organisasi masyarakat adat internasional, Indonesia sukses memimpin pertemuan internasional untuk mendorong segera tercapainya perlidungan kekayaan intelektual atas sumber daya genetik, pengetahuan tradisional, dan ekspresi budaya tradisional (SDGPTEBT).
Konferensi internasional terkait perlindungan kekayaan intelektual atas SDGPTEBT tersebut dilaksanakan di Montreux, Swiss. Pertemuan pekan ini dibuka Wakil Tetap Indonesia untuk PBB, WTO, dan organisasi internasional lainnya di Jenewa, Duta Besar Hasan Kleib.
Delegasi Nigeria mewakili seluruh peserta konferensi mengatakan selamat kepada Indonesia yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan terkait negosiasi perlindungan SDGPTEBT di Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO).
Baca juga : Pancasila Harus Jadi Sumber Inspirasi Politik
Penyelenggaraan konferensi ini, katanya semakin memperkuat kepemimpinan Indonesia terkait isu perlindungan SDGPTEBT. "Ini telah terbukti sejak 2008 ketika Indonesia mengambil peran sebagai koordinator Like Minded Group of Countries yang beranggotakan 58 negara dari Asia, Afrika, dan Latin Amerika," imbuhnya dalam keterangan pers Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) Jenewa.
Tujuan utama dari penyelenggaraan Konferensi Internasional ini adalah untuk mendorong pengesahan perjanjian internasional perlindungan SDGPTEBT dan untuk memastikan kesinambungan mandat perundingan atas pengesahan perjanjian dimaksud.
“Sebagai salah satu negara yang kaya akan sumber daya genetik (megabiodiverse country) dan budaya serta pengetahuan tradisional, perlindungan SDGPTEBT merupakan bagian dari prioritas nasional yang perlu untuk terus diperjuangkan," ujar Duta Besar Hasan Kleib dalam pembukaan konferensi tersebut.
Baca juga : BSSN Harus Mampu Tegakkan Kedaulatan Indonesia di Dunia Siber
Indonesia merupakan salah satu dari 17 negara megadiverse dunia, yang memiliki keanekaragaman jenis flora (lebih dari 20 ribu) dan fauna (lebih dari 350 ribu) serta pengetahuan dan ekspresi budaya (lebih dari 7 ribu). Nilai perdagangan global SDGPTEBT setiap tahunnya mencapai lebih dari 800 miliar dolar AS dan berpotensi untuk berkontribusi terhadap pendapatan ekonomi nasional.
Tanpa pengakuan perlindungan kekayaan intelektual internasional atas SDGPTEBT, maka aset sumber daya genetik dan budaya Indonesia berpotensi disalahgunakan dan dimanfaatkan asing.
Indonesia merupakan salah satu negara kunci perundingan perjanjian internasional terkait SDGPTEBT di WIPO. Sejak 2012, Indonesia berperan sebagai Wakil Ketua perundingan perlindungan SDGPTEBT dan sejak 2008, Indonesia merupakan koordinator Like Minded Group of Countries dalam perundingan SDGPTEBT. [MEL]
Baca juga : Danseskoal Bicara di Konferensi Internasional di Singapura
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya