Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Omicron Makin Menggila

Menkes Inggris Jengkel Ke Orang-orang Yang Ogah Divaksin

Senin, 20 Desember 2021 20:34 WIB
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid (Foto: Istimewa)
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penularan Covid-19 varian Omicron di Inggris masih terus naik. Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid meminta warga yang belum divaksin untuk tidak gegabah dan harus tetap mengikuti protokol kesehatan.

Javid menyindir orang-orang yang ogah divaksin sebagai pihak yang tidak peduli dengan orang lain. "Kalau mereka tidak mau menerima vaksin, sebaiknya mereka tidak menghabiskan jatah kasur rumah sakit bagi yang membutuhkan," ucap Javid, seperti dikutip Guardian, Senin (20/12).

Baca juga : Omicron Menggila, Rupiah Makin Loyo

Sekitar 5 juta warga Inggris yang masuk daftar layak mendapat vaksin masih menolak vaksinasi dengan berbagai alasan. Javid mengatakan, mereka yang sengaja menunda-nunda vaksinasi hanya akan membawa dampak buruk bagi negara dan memberi beban lebih bagi fasilitas kesehatan di Inggris.

Data terbaru yang dipublikasikan UK Health Security Agency menunjukkan, kematian akibat varian Omicron di Inggris bertambah menjadi 12 kasus. Sementara, 104 orang lainnya yang diduga terinfeksi Omicron sedang melakukan rawat inap di rumah sakit.

Baca juga : Omicron Masuk RI, Legislator PDIP Usul Larangan Mudik Saat Nataru

Data tersebut juga menunjukkan, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dengan varian Omicron di Inggris naik lebih dari 12.000 kasus dalam 24 jam terakhir. Dengan penambahan tersebut, jumlah pasien yang terinfeksi varian Omicron di Inggris menjadi 37.101 orang.

Melihat cepatnya angka penularan, Javid berharap warga yang belum divaksinasi, untuk segera mau disuntik. "Mereka harus memikirkan dampaknya bagi masyarakat. Kalau mereka yang dirawat, mungkin saja mereka telah memakan jatah orang yang harus mendapat operasi jantung," pungkas Javid.

Baca juga : Omicron Makin Deket Aja, Sekarang Sudah Sampai Malaysia

Laporan Scientific Advisory Group for Emergencies (Sage) mengungkapkan, data yang diberikan rumah sakit di Inggris kemungkinan hanya sepersepuluh dari jumlah yang sebenarnya, karena keterlambatan pelaporan yang diberikan. Anggota Sage Prof Sir David bahkan mengungkapkan, vaksin booster tidak akan memiliki efek besar dalam waktu dekat. Hal tersebut dikarenakan vaksin membutuhkan waktu untuk membangun sistem kekebalan dalam tubuh. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.