Dark/Light Mode

Saling Lempar Ancaman

Taiwan Dan China Kobarkan Permusuhan Di Awal Tahun

Senin, 3 Januari 2022 06:30 WIB
Foto Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Presiden China Xi Jinping dipajang saling berdekatan di Taipei, Taiwan. (Foto: EPA/David Chang , via Shutt
Foto Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Presiden China Xi Jinping dipajang saling berdekatan di Taipei, Taiwan. (Foto: EPA/David Chang , via Shutt

RM.id  Rakyat Merdeka - Memasuki awal tahun 2022, Taiwan dan China mengobarkan permusuhan. Kedua pemimpin negara saling melemparkan ancaman dalam pidato Tahun Baru mereka.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan, China selalu mencari konflik dengan negaranya. Namun, Taiwan sebagai negara merdeka akan mempertahankan kebebasan dan demokrasinya. Kekuatan militer tidak akan membuat Taiwan tunduk pada Beijing.

“Kita harus mengingatkan pihak berwenang di Beijing untuk tidak salah menilai situasi dan mencegah ekspansi pamer militer secara internal,” kata Tsai dalam pidato Tahun Baru yang disiarkan langsung di Facebook dikutip Reuters, kemarin.

Menurut Tsai, militer jelas bukan pilihan untuk menyelesaikan perselisihan lintas selat. Konflik militer akan berdampak pada stabilitas ekonomi.

Baca juga : Kominfo Genjot Pengembangan Smart City Dan Pembangunan Pusat Data Nasional

China terus menegaskan klaim kedaulatannya atas Taiwan. Presiden China Xi Jinping, dalam pidato Tahun Baru pada 31 Desember, menyebut penyatuan lengkap China dan Taiwan adalah aspirasi masyarakat di kedua pihak.

Jinping meminta agar masyarakat di China dan Taiwan mampu berperan aktif mendorong agenda penyatuan ini untuk masa depan yang lebih baik.

“Saya sangat berharap semua putra dan putri bangsa China akan bergabung untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi bangsa kita,” katanya.

Hubungan antara Taipei dan Beijing baru-baru ini semakin meruncing. Sepanjang 2021, jet tempur China tercatat ratusan kali memasuki wilayah Taiwan.

Baca juga : Langgar Jam Operasional, Polisi Bubarkan Kerumunan Di Food Street PIK

Bahkan, dalam peringatan 100 tahun Partai Komunis China Juli lalu, Jinping menegaskan bahwa kemerdekaan Taiwan adalah hal yang harus dihindari dan dilawan habis-habisan.

“Semua putra dan putri China, termasuk rekan senegaranya di kedua sisi Selat Taiwan, harus bekerja sama dan bergerak maju dalam solidaritas, dengan tegas menghancurkan plot kemerdekaan Taiwan,” tegasnya.

Niat Jinping dilawan keras Presiden Tsai. Dia menyebut, China akan menanggung konsekuensi yang cukup berat bila terus melakukan hal itu karena Taiwan akan melawan.

“Kami bersumpah untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk menjaga Taiwan dari ancaman,” tandas Tsai.

Baca juga : Kementan Dan Komisi IV DPR Komitmen Majukan Hortikultura Di Maluku Utara

Tsai juga mengatakan, Taiwan akan terus memantau situasi di Hong Kong. Penangkapan petinggi media prodemokrasi Hong Kong, Stand News, membuat orang semakin khawatir tentang hak asasi manusia dan kebebasan berbicara di Hong Kong.

“Tata kelola yang stabil adalah tujuan terpenting Taiwan pada 2022,” kata Tsai.

“Kami akan memegang teguh kedaulatan, menjunjung tinggi nilai kebebasan dan demokrasi, mempertahankan kedaulatan teritorial dan keamanan nasional, serta menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik,” pungkas Tsai. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.