Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Setahun Kudeta Myanmar, RI Desak Junta Militer Terapkan Konsensus ASEAN

Selasa, 1 Februari 2022 22:11 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Foto Twitter/Menlu_RI)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Foto Twitter/Menlu_RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia mengecam kudeta militer yang terjadi di Myanmar yang terjadi tepat setahun yang lalu, dan mendesak negara itu menerapkan lima poin konsensus (five point consensus/5PC) ASEAN.

Hal itu disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) bertepatan dengan peringatan satu tahun kudeta 1 Februari. Pemerintah Indonesia kembali menyoroti pelaksanaan 5PC ASEAN yang hingga kini belum menunjukkan kemajuan signifikan dilaksanakan. 

Baca juga : Konflik Myanmar, Jokowi Ingatkan Implementasi Konsensus ASEAN

"Sebagai keluarga, ASEAN telah mengulurkan bantuan, melalui lima poin konsensus. Sangat disayangkan, sampai saat ini tidak terdapat kemajuan signifikan terhadap pelaksanaan lima poin konsensus," pernyataan Kemlu RI, Selasa (2/1).

"Indonesia akan terus memberikan bantuan dan perhatian pada keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar," lanjut Kemlu.

Baca juga : Cegah Korupsi Dana Desa, Ini Yang Dilakukan KPK

Indonesia juga mendesak junta Myanmar memberikan akses pada utusan khusus ASEAN, agar bisa segera bekerja. 

Pada saat yang sama, Indonesia mengapresiasi dukungan dunia internasional atas lima poin konsensus ASEAN.

Baca juga : Stafsus Presiden Ajak Anak Muda Ambil Peran Majukan Indonesia

Memperingati satu tahun digulingkannya pemerintahan yang dipimpin Aung San Suu Kyi, junta Myanmar mengancam akan memenjarakan mereka yang melakukan aksi protes anti-kudeta.

Setelah melakukan aksi kudeta 1 Februari 2021, militer mendapatkan banyak kecaman, dari dalam dan luar negeri. Aksi protes warga ditanggapi dengan kekerasan hingga 1.400 orang meninggal dunia, dan lebih dari 12 ribu orang dibui.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.