Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sanksi Untuk Rusia Ditambah

Di Depan Zelensky, Biden Tegaskan Dukungan Terhadap Ukraina

Jumat, 11 Maret 2022 23:10 WIB
Presiden AS Joe Biden (Foto: AP Photo)
Presiden AS Joe Biden (Foto: AP Photo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan dukungannya untuk membela Ukraina, dalam pertemuan dengan Presiden negara berbendera biru kuning, Volodymyr Zelensky, Jumat (11/3).

"Saya katakan apa yang setiap saat kami bicarakan. Saya tegaskan, AS senantiasa mendukung rakyat Ukraina dalam perjuangan membela negara mereka," ujar Biden di Gedung Putih, seperti dikutip CNN.

"Saat Putin melancarkan serangan tanpa ampun, AS beserta sekutu dan mitranya terus bekerja sama untuk meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Putin. Termasuk, mengisolasi Rusia di panggung global," tegasnya.

Bersama negara sekutu NATO lainnya dan G7: Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris Raya, serta Uni Eropa, AS akan mengumumkan beberapa langkah baru untuk menekan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca juga : Basarah Nilai Keppres Hari Penegakan Kedaulatan Negara Sudah Objektif

"Dia harus lebih bertanggung jawab atas agresinya terhadap Ukraina," kata Biden.

Melalui akun Twitter-nya, Zelensky juga menyampaikan hasil pertemuan dengan Biden.

"Saya telah melakukan percakapan substantif dengan @POTUS. Saya memberinya penilaian situasi di medan perang, menginformasikan tentang kejahatan Rusia terhadap penduduk sipil. Kami menyetujui upaya lanjutan mendukung pertahanan Ukraina, dan meningkatkan sanksi terhadap Rusia," beber Zelensky, Jumat (12/3).

Larangan Impor

Baca juga : Potensi Ekonomi Digital Yang Menggirukan Perlu Dukungan Keamanan Data

Berdasarkan info pejabat Gedung Putih yang dikutip CNN, AS akan melarang impor alkohol dan makanan laut, seperti vodka dan kaviar.

Dalam sambutan dari Gedung Putih, Biden menyerukan pencabutan status Rusia dari daftar "negara paling disukai". Daftar tersebut selama ini dikenal sebagai hubungan perdagangan normal permanen di AS.

Langkah yang telah dikoordinasikan dengan G7 dan sekutu Uni Eropa, akan membutuhkan tindakan Kongres.

Larangan AS mengekspor barang-barang mewah ke Rusia, yang dirujuk Biden dalam pidatonya juga akan mencakup barang-barang seperti tembakau, pakaian, perhiasan, mobil, dan barang antik.

Baca juga : Malam Ini Lawan Persija, DDS Siap Tunjukkan Laga Terbaiknya

Upaya ini bertujuan mengerdilkan oligarki Rusia dan orang-orang terkaya di negara itu. AS terus merampas kenyamanan mereka, dengan menekan orang-orang yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Di samping mempersempit ruang gerak oligarki untuk melindungi uang mereka. Akses keuangan tradisional para oligarki tersebut, juga telah ditutup rapat. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.