Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Keren, Inovasi Pelayanan Publik BNPB Raih Penghargaan Dari PBB

Senin, 24 Juni 2019 17:00 WIB
Petabencana.id meraih juara pertama dalam kategori Memastikan Pendekatan Terintegrasi dalam Lembaga Sektor Publik pada UNPSA 2019, yang diselenggarakan PBB. (Foto: Humas PAN RB)
Petabencana.id meraih juara pertama dalam kategori Memastikan Pendekatan Terintegrasi dalam Lembaga Sektor Publik pada UNPSA 2019, yang diselenggarakan PBB. (Foto: Humas PAN RB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Inovasi pelayanan publik dari Indonesia kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Setelah sistem Early Diagnosis and Treatment (EDAT) dari Kabupaten Teluk Bintuni menjuarai United Nations Public Service Award (UNPSA) 2018, kini giliran inovasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diberi nama PetaBencana.id, sukses unjuk gigi.

Petabencana.id berhasil meraih juara pertama dalam kategori Memastikan Pendekatan Terintegrasi dalam Lembaga Sektor Publik pada UNPSA 2019, yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Syafruddin menerima piala dan piagam, didampingi Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PAN RB Diah Natalisa, perwakilan dari Sekretaris Utama BNPB Dody Ruswandi, dan inovator Yayasan PetaBencana.id Mahardika Fatmastuti.

Penyerahan penghargaan dilakukan di Heydar Aliyev Center, Baku, Azerbaijan, Senin (24/6).

"Selamat atas penghargaan yang telah diperoleh BNPB. Semoga, inovasi ini dapat terus dikembangkan dan berguna bagi masyarakat Indonesia,” ujar Menteri Syafruddin.

Penghargaan ini adalah bukti nyata, bahwa Indonesia semakin responsif terhadap kemajuan pelayanan publik. Dengan adanya penghargaan ini, Indonesia semakin dikenal oleh bangsa lain melalui UNPSA.

Baca juga : Hari Donor Darah Sedunia, PHE Ogan Komering Raih Penghargaan Dari PMI

Sejak 2014, Indonesia sudah aktif dalam keikutsertaan inovasi dalam UNPSA, dengan meloloskan lima inovasi menjadi finalis. Tahun 2015, ada dua runner up dan tiga finalis dalam UNPSA. Tiga tahun kemudian, pada 2018, Sistem EDAT menjuarai ajang bergengsi tersebut. Kemudian pada 2019, satu inovasi dari Indonesia ciptaan BNPB kembali menjuarai UNPSA.

“Ini menjadi momentum supaya Indonesia semakin dihargai di dunia,” imbuh Syafruddin.

PetaBencana.id merupakan sebuah platform gratis berbasis website yang menghasilkan visualisasi spasial dari informasi bencana secara real time. Platform ini memanfaatkan penggunaan media sosial dan pesan instan selama kejadian bencana, untuk mengumpulkan dan menyaring kondisi terkini, yang terkonfirmasi dari penduduk di lokasi sekitar kejadian.

Platform yang sebelumnya bernama PetaJakarta.org, dikembangkan BNPB bersama Massachusetts Institute of Technology (MIT), USAID, Pacific Disaster Center (PDC), Humanitarian OpenStreetMap Team (HOT) dan BPBD DKI Jakarta.

Saat terjadi banjir di Jakarta 2017 lalu, platform ini secara cepat dapat menghimpun data dan informasi banjir secara cepat dan real time. Pada saat itu, ribuan masyarakat melaporkan banjir dan PetaBencana.id diakses lebih dari 500 ribu pengguna dalam waktu kurang dari 12 jam. Sehingga, dampak bencana terpetakan secara cepat.

Baca juga : Setnov Plesiran, KPK Pertanyakan Mutu Pengawasan Lapas Sukamiskin

Ketika pola cuaca menjadi semakin tidak dapat diprediksi, kota-kota di Indonesia secara rutin dihadapkan pada tantangan peristiwa cuaca ekstrem. Kurangnya akses untuk informasi yang valid dan real time, akhirnya mendorong BNPB untuk menciptakan inovasi yang berfungsi memetakan daerah bencana. Serta memperkirakan konflik yang akan timbul.

Informasi bencana yang valid, akan memudahkan masyarakat untuk menyelamatkan diri dan membagikan informasi tersebut. PetaBencana.id memanfaatkan semua penduduk, untuk berpartisipasi dalam platform ini melalui media sosial dan pesan instan.

Kekuatan media sosial ini dimanfaatkan untuk mendapat laporan kejadian bencana secara cepat. Sesuai azas dan prinsipnya, penanggulangan bencana harus dilakukan secara cepat dan tepat. Platform ini dirancang untuk beroperasi bersama dengan platform lain yang telah ada. Misalnya, aplikasi perpesanan, media sosial, dan pesan singkat.

Inovasi ini ditujukan bagi masyarakat umum, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah dan masyarakat dengan akses sarana yang terbatas.

Sejak diluncurkan pada Desember 2015, PetaBencana.id telah diakses 737.102 kali oleh 361.478 pengguna. Sebelum diusulkan ke UNPSA, Kementerian PANRB menggelar Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) dan terus melakukan pendampingan.

Baca juga : Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Raih Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK

Inovasi PetaBencana.id ikut serta dalam KIPP tahun 2017 dan berhasil masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik. Dalam kategori yang sama pada UNPSA 2019, Argentina juga menjadi juara untuk kawasan Amerika Latin, dan Karibia.

Argentina juara dengan inovasinya yang bernama Model Bisnis Sosial, Sinergi, dan Berkelanjutan. Untuk kawasan Eropa Barat dalam kategori yang sama, Portugal menjadi juara dengan inovasi berjudul Pusat Dukungan Nasional untuk Integrasi Migran. Anugerah ini adalah pengakuan internasional paling prestisius atas keunggulan dalam inovasi pelayanan publik.

Ini merupakan penghargaan prestasi kreatif dan kontribusi lembaga layanan publik, yang mengarah pada administrasi publik yang lebih efektif dan responsif di negara-negara di seluruh dunia. Melalui kompetisi tahunan, UNPSA mempromosikan peran, profesionalisme, dan visibilitas layanan publik. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.