Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

China Masuk Solomon, AS, Selandia Baru Dan Australia Panas Dingin

Rabu, 20 April 2022 22:40 WIB
Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare dan Perdana Menteri China Li Keqiang di Beijing, China, 2019. (Foto Reuters)
Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare dan Perdana Menteri China Li Keqiang di Beijing, China, 2019. (Foto Reuters)

 Sebelumnya 
Oposisi Partai Buruh Australia menyebut kejadian ini sebagai “kegagalan terburuk kebijakan luar negeri Australia di Pasifik” dalam 80 tahun.

PM Scott Morrison yang saat ini berkampanye untuk pemilihan kembali, membantah bahwa pakta itu adalah bukti bahwa pemerintahnya telah ceroboh dalam diplomasi dengan Kepulauan Solomon. Morrison membela diri.

"Tidak bisa berkeliling memberi tahu para pemimpin di pulau-pulau Pasifik apa yang harus dan tidak boleh mereka lakukan,” katanya.

Baca juga : Sinar Mas Jaga Solidaritas Dan Silaturahmi Ramadan Lewat Bazar Minyak Goreng

Namun Morrison mengatakan, negaranya tidak akan memiliki hubungan yang tunduk dengan China, yang menurutnya telah membuat “segala macam janji” kepada negara-negara Pasifik.

Menlu  Selandia Baru Nanaia Mahuta, juga mengatakan bahwa negara itu sedih karena Kepulauan Solomon telah membuat perjanjian itu. Kepulauan Solomon awal bulan lalu mengkonfirmasi sedang menyusun kesepakatan keamanan dengan China.

Kepulauan Solomon akan meningkatkan kapasitas kepolisiannya sehingga pasukannya sendiri dapat menangani insiden seperti kerusuhan pada November lalu. Sogavare mengatakan, kerusuhan tersebut mengakibatkan gedung-gedung dibakar dan nyawa melayang.

Baca juga : Dubes RI Untuk Selandia Baru Gelar Pameran Dan Lokakarya Batik Di Napier

Gedung Putih akan mengirim delegasi tingkat tinggi ke Ibu Kota Solomon, Honiara, pekan ini. AS prihatin dengan kurangnya transparansi dan sifat tidak spesifik dari pakta perjanjian keamanan tersebut. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih (NSC) mengatakan, penandatanganan yang dilaporkan mengikuti pola China yang menawarkan kesepakatan yang tidak jelas.

Sedangkan Australia mengatakan, China tampaknya ingin mendahului kedatangan delegasi AS di Honiara.***

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.