Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Amerika Kirim Bantuan Senjata Lagi Untuk Ukraina, Nilainya Rp 2,17 Triliun

Sabtu, 7 Mei 2022 08:14 WIB
Presiden AS Joe Biden (Foto: Instagram)
Presiden AS Joe Biden (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Amerika Serikat Joe Biden akhirnya menandatangani paket bantuan senjata untuk Ukraina, senilai 150 juta dolar AS atau Rp 2,17 triliun.

Bantuan yang ditujukan untuk membantu Kiev mengusir invasi Rusia itu terdiri dari amunisi artileri tambahan, radar, dan peralatan lain.

"Hari ini, Amerika Serikat melanjutkan dukungan kuat untuk orang-orang pemberani Ukraina, dalam melawan agresi Rusia yang sedang berlangsung," kata Biden dalam pernyataannya, seperti dikutip Reuters, Sabtu (7/5).

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, Amerika Serikat telah mengirimkan bantuan senjata senilai 3,4 miliar dolar AS atau Rp 49,31 triliun untuk negara berbendera biru kuning.

Baca juga : Jokowi Tolak Permintaan Bantuan Senjata Ke Ukraina, Pengamat Acungkan Jempol

Termasuk howitzer, sistem stinger anti-pesawat, rudal javelin anti-tank, amunisi, dan drone "Hantu" yang baru-baru ini diungkapkan.

Seorang pejabat AS mengungkap, paket senilai Rp 2,17 triliun itu juga mencakup 25 ribu butir peluru artileri 155 mm, radar kontra-artileri, peralatan jamming, peralatan lapangan dan suku cadang.

Bantuan baru akan datang dari sisa 250 juta dolar AS atau Rp 3,62 triliun di Presidential Drawdown Authority, yang memungkinkan presiden untuk mengizinkan transfer kelebihan senjata dari saham AS tanpa persetujuan kongres. Sebagai tanggapan atas keadaan darurat.

Bulan lalu, Biden mengusulkan paket bantuan senilai 33 miliar dolar AS atau Rp 478,61 triliun untuk Ukraina. Termasuk, bantuan militer senilai lebih dari 20 miliar dolar AS atau Rp 290,07 triliun.

Baca juga : CIMB Niaga Bukukan Laba Bersih Rp 1,2 Triliun

Kongres harus menyetujui paket pendanaan baru. Karena itu, Biden mendesak anggota parlemen untuk bekerja cepat, dengan mengatakan otorisasi senjata terbaru "hampir habis" untuk menarik dana otoritas.

"Kongres harus segera menyediakan dana yang diminta, untuk memperkuat Ukraina di medan perang dan meja perundingan," kata Biden.

Amerika Serikat telah melatih beberapa pasukan Ukraina, di luar Ukraina, tentang cara menggunakan sistem seperti howitzer.

Paket baru diumumkan ketika Biden bersiap untuk bergabung dengan para pemimpin G7 lainnya, dalam panggilan video pada Minggu (8/5). Sebagai bentuk dukungan terhadap Presiden Ukraina Volodomyr Zelenskiy. Sehari sebelum Rusia merayakan Hari Kemenangan 9 Mei.

Baca juga : Kemenkes Kirim 3 Ton Bantuan Obat Dan Alkes Untuk Sri Lanka

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, perang di Ukraina ditujukan untuk melindungi orang berbahasa Rusia dari penganiayaan oleh Nazi. Juga untuk menjaga dari apa yang dia sebut sebagai ancaman AS terhadap Rusia, yang ditimbulkan oleh perluasan NATO.

Ukraina dan Barat menolak klaim fasisme sebagai hal yang tidak berdasar. Mereka menyebut Putin telah mengobarkan perang agresi yang sama sekali tidak beralasan.

Ukraina dan sekutunya mengatakan, setelah gagal merebut Ibu Kota Kiev, pasukan Rusia telah membuat kemajuan yang lambat dalam tujuan mereka merebut wilayah timur dan selatan. Pemboman telah banyak merenggut nyawa warga sipil. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.