Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jokowi Tolak Permintaan Bantuan Senjata Ke Ukraina, Pengamat Acungkan Jempol

Sabtu, 30 April 2022 12:00 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Instagram)
Presiden Jokowi (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana mengapresiasi upaya diplomasi Presiden Jokowi terhadap Rusia dan Ukraina, untuk mengakhiri perang di negara berbendera biru kuning.

“Imbauan Presiden agar perbedaan antar negara bisa diselesaikan secara damai, selaras dengan amanat yang termaktub dalam Pasal 2 ayat 3 Piagam PBB,” kata Hikmahanto yang juga Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani dalam keterangannya, Sabtu (30/4).

Dia juga mengacungkan jempol kepada Presiden Jokowi, yang telah menolak dengan tegas permintaan bantuan senjata dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Sesuai dasar konstitusi dan prinsip politik luar negeri RI yang bebas dan aktif.

Baca juga : Dari Thailand, Yanto Basna Merapat Ke Bhayangkara FC

"Pemberian bantuan senjata ke Ukraina malah akan memperburuk situasi. Bahkan, menambah eskalasi perang," jelas Hikmahanto.

Menurutnya, saat ini perang tidak lagi melibatkan Rusia dan Ukraina semata. Tetapi telah bergeser menjadi konflik Rusia dengan AS dan sekutunya.

"Sayangnya, Ukraina hanya dijadikan medan perang tanpa memperhatikan sisi kemanusiaan rakyat di sana," ucap Hikmahanto.  

Baca juga : Mafia Minyak Goreng Layak Dihukum Mati

Apresiasi juga patut diberikan kepada Jokowi, karena telah mengundang Presiden Zelensky ke pertemuan KTT G20.

"Undangan kepada Zelensky dimaksudkan, agar AS dan sekutunya tetap hadir di KTT November nanti," jelas Hikmahanto.

Sebagai Presiden G20, Indonesia memiliki diskresi untuk mengundang siapa pun yang dianggap penting bagi pertemuan KTT G20.

Baca juga : Itjen Kementan Bersama BPKP Dukung Pengawasan Internal

Tahun kemarin, Italia mengundang Singapura yang bukan anggota G20 untuk hadir.

"Bagi Indonesia, kehadiran dari kepala pemerintahan dan kepala negara dalam KTT sangat penting. Karena forum tersebut akan mengambil keputusan, yang akan mempengaruhi perekonomian dunia dan lingkungan hidup," pungkas Hikmahanto. [UMM]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.