Dark/Light Mode

Mantap! PBB Puji Penanganan Covid-19 Di Indonesia

Kamis, 26 Mei 2022 11:56 WIB
Presiden Joko Widodo membunyikan kulkul (kentongan Bali) saat pembukaan saat membuka Global Platform for Disaster Risk Reduction 2022 di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Rabu, 25 Mei 2022. Jokowi sepanggung dengan (Dari kiri) Special Representative of the UN SG for Disaster Risk Reduction Mami Mizutori, Menlu Retno LP Marsudi, Wakil Sekjen PBB Amina Mohammed, Menko PMK Muhadjir Effendi, Presiden Majelis Umum PBB Abdulla Shahid, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto serta UN Resident Coordinator for Indonesia Valerie Julliand yang juga memukul kentongan. (Foto BPMI Setpres/Kris)
Presiden Joko Widodo membunyikan kulkul (kentongan Bali) saat pembukaan saat membuka Global Platform for Disaster Risk Reduction 2022 di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Rabu, 25 Mei 2022. Jokowi sepanggung dengan (Dari kiri) Special Representative of the UN SG for Disaster Risk Reduction Mami Mizutori, Menlu Retno LP Marsudi, Wakil Sekjen PBB Amina Mohammed, Menko PMK Muhadjir Effendi, Presiden Majelis Umum PBB Abdulla Shahid, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto serta UN Resident Coordinator for Indonesia Valerie Julliand yang juga memukul kentongan. (Foto BPMI Setpres/Kris)

 Sebelumnya 
Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan bahwa pandemi Covid-19 dalam dua tahun ini merupakan bencana terbesar di dunia yang telah menginfeksi 527 juta orang dan merenggut korban jiwa hingga 6,3 juta orang.

Presiden mengatakan, Indonesia menerapkan kebijakan dinamis sesuai situasi terkini untuk menjaga keseimbangan sisi kesehatan dan sisi ekonomi.

Baca juga : Keren, PGE Boyong 9 Penghargaan K3 Dari Kemnaker

"Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan dinamis sesuai situasi terkini, menjalankan kebijakan 'gas dan rem' untuk menjaga keseimbangan sisi kesehatan dan ekonomi dan terbukti telah memberikan dampak baik," ungkap Presiden.

Di hadapan para delegasi, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia terdiri dari 17.000 pulau lebih dan telah berhasil menyuntikkan sedikitnya 411,5 juta dosis vaksin. Dampaknya, kasus harian menurun tajam dan pertumbuhan ekonomi dapat terjaga baik.

Baca juga : Di WEF Davos, Airlangga Sampaikan Momen Emas Berinvestasi Di Indonesia

"Kasus harian turun tajam dari 64,7 ribu saat puncak menjadi 345 kasus. Pertumbuhan ekonomi terjaga 5,01 persen dan inflasi di level aman 3,5 persen," jelasnya.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.