Dark/Light Mode

Minta Konflik Ukraina Segera Diakhiri, Uni Eropa Stop Impor 90 Persen Minyak Rusia

Selasa, 31 Mei 2022 12:52 WIB
Pelabuhan ekspor minyak terbesar Rusia di Primorsk, Laut Baltik. (Foto: Baltmorproyekt)
Pelabuhan ekspor minyak terbesar Rusia di Primorsk, Laut Baltik. (Foto: Baltmorproyekt)

RM.id  Rakyat Merdeka - Para pemimpin Uni Eropa akhirnya sepakat menyetop impor minyak Rusia secara parsial, sebagai bagian dari paket sanksi keenam untuk menghukum Rusia dan Presiden Vladimir Putin, atas invasi ke Ukraina yang dilancarkan sejak 24 Februari.

Dalam penerapan sanksi ini, negara-negara Uni Eropa dilarang membeli minyak mentah dan produk minyak lainnya dari Rusia, yang dikirim melalui jalur laut. Pengecualian sementara diberlakukan, untuk minyak mentah yang didistribusikan melalui jalur pipa. 

"Sanksi ini akan mencakup lebih dari dua pertiga impor minyak dari Rusia. Mereka bakal kewalahan, karena sumber pembiayaan untuk mesin perangnya terpangkas," kata Presiden Dewan Eropa Charles Michel via Twitter, Senin (30/5).

"Ini adalah bentuk tekanan maksimum yang diberikan kepada Rusia, agar mereka segera mengakhiri perang," imbuhnya.

Saat ini, pejabat dan diplomat Uni Eropa masih harus menyepakati rincian teknis dan sanksi, yang secara resmi diadopsi oleh 27 negara.

Baca juga : Bayar Tol Nirsentuh Miliki Banyak Benefit

Hongaria, yang dipastikan tetap menerima pasokan minyak Rusia melalui jalur pipa, telah mencabut embargo selama sebulan terakhir. Demi memastikan pasokan energinya tidak terganggu.

Budapest disebut menerima jaminan dari para pemimpin Uni Eropa, bahwa negaranya akan menerima pasokan pengganti, jika distribusi minyak Rusia melalui saluran pipa terganggu.

Komisi Eropa disebut telah mengusulkan untuk melarang impor minyak mentah enam bulan. Sedangkan produk minyak olahan, akan dihentikan dalam delapan bulan.

Pengiriman minyak melalui pipa raksasa Druzhba ke wilayah tengah Eropa bisa tetap jalan, sampai solusi teknis ditemukan untuk memenuhi kebutuhan energi Hongaria dan negara-negara yang terkurung daratan lainnya.

Reaksi di pasar minyak relatif tidak terdengar. Patokan global minyak mentah Brent naik 0,6 persen ke level tertinggi dua bulan di angka 122,43 dolar AS per barel pada pukul 10.36 pagi di Singapura.

Baca juga : Indonesia Memang Perlu Bangun Konsensus Di G20

Itu terjadi setelah delapan kali kenaikan harian, dengan angka 12 persen.

Sebagian besar pengiriman minyak via jalur pipa saat ini, mengarah ke Jerman dan Polandia. Saat ini, kedua negara tersebut telah mengisyaratkan untuk menghentikan pasokan Rusia. Terlepas dari apa pun langkah yang diambil Uni Eropa.  

Berlin berkomitmen secara tertulis untuk mematuhi kebijakan Uni Eropa terkait penyetopan impor minyak Rusia, Senin (30/5).

Jika Jerman dan Polandia menindaklanjuti, efek total kebijakan ini akan memotong 90 persen penjualan minyak mentah Rusia ke Uni Eropa, hingga akhir tahun ini.

"Sekarang, kita harus memikirkan sisa masalah: 10 persen minyak pipa," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada konferensi pers Selasa (31/5) pagi.

Baca juga : Konflik Ukraina Nggak Kelar-kelar, Bos Uni Eropa Usulkan Larangan Impor Minyak Rusia

Pasokan lintas laut menyumbang sekitar dua pertiga dari impor minyak Rusia. Bloomberg menghitung, Rusia bakal tekor hingga 10 miliar dolar AS per tahun, karena kehilangan pendapatan ekspor. Begitu sanksi tersebut diberlakukan.

Sebab, larangan itu akan memaksa Rusia menjual minyak mentahnya dengan harga diskon ke Asia, dengan harga sekitar 34 dolar AS per barel lebih murah, dibanding harga Brent berjangka.

Tahun lalu, setiap harinya, Rusia mengirimkan sekitar 720 ribu barel minyak mentah ke kilang-kilang Eropa melalui pipa utamanya. Sedangkan volume minyak mentah lintas laut dari pelabuhan Baltik, Laut Hitam, dan Arktik mencapai 1,57 juta barel per hari. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.