Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Hubungan Amerika Serikat (AS) dan China kerap bersitegang. Namun setidaknya, keduanya tetap berusaha untuk akur satu sama lain.
Hal itu ditandai dengan pertemuan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan dengan diplomat senior China, Yang Jienchi di Luxembourg, Senin (13/6) siang waktu setempat.
Baca juga : Prabowo Yakin, AS-China Lebih Cinta Perdamaian
Keduanya melakukan perbincangan selama empat setengah jam. Namun pertemuan keduanya tidak dipublikasikan ke media hingga acara itu berakhir.
Dilansir CNN kemarin, Gedung Putih mengatakan, pertemuan keduanya berjalan substantif dan produktif. Sullivan dan Yang membahas agenda pertemuan Presiden AS Joe Biden dengan Presiden China Xi Jinping beberapa bulan mendatang.
Baca juga : Maudy Ayunda Belum Perkenalkan Suami
Pertemuan Sullivan dengan Yang diawali dengan pembicaraan telepon Biden dan Xi, Maret lalu. Keduanya belum bertemu langsung sejak Biden menjabat. Mereka berbicara pada Maret selama 110 menit ketika Biden berusaha mencegah Xi memberikan dukungan kepada Rusia dalam serangan ke Ukraina.
Kontak antara Biden dan Xi juga berlangsung menjelang tur Biden ke Asia. Selain itu, Gedung Putih mengadakan sejumlah pertemuan selama beberapa pekan terakhir, untuk menunjukkan komitmennya terhadap Asia-Pasifik. Termasuk menjamu para pemimpin Asia Tenggara di Gedung Putih.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya