Dark/Light Mode

Kecewa Banyak Politisi Kutu Loncat

Putri Anwar Ibrahim Pilih, Mundur Dari Wapres PKR

Rabu, 19 Desember 2018 15:01 WIB
Nurul Izzah (kanan) bersama sang ayah, Anwar Ibrahim (Foto: Istimewa)
Nurul Izzah (kanan) bersama sang ayah, Anwar Ibrahim (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Nurul Izzah, putri politikus ternama Malaysia Anwar Ibrahim, memilih menjaga jarak dari Partai Keadilan Rakyat yang didirikan dan dibesarkan ayah-ibunya.  mengejutkan. Ketika banyak anak yang senang dan bahagia menjadi pejabat dalam partai yang didi¬rikan orang tua mereka. Izzah malah memilih mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR). 

Tidak ada penjelasan gamblang soal kemundurannya. Izzah juga melepaskan jabatannya sebagai Ketua PKR untuk wilayah Penang. Dia kini menjadi anggota biasa dalam partai. Namun, tetap menjadi anggota parlemen wilayah Permatang Pauh hingga masa jabatannya berakhir nanti. 

Banyak yang kaget dengan keputusan itu. Malah ada rekannya di partai menduga, ada berita palsu. Mereka percaya setelah mengontak Izzah. Setelah yakin kebenaran berita itu, rekannya di partai memintanya menarik ucapan tersebut. Tapi semua tahu watak Izzah, dia pantang mundur. Sekali bilang Atetap A. 

Kehebohan atas keputusan Izzah tak lepas dari situasi saat pengumuman berlangsung. Ketika ayah ibunya, Anwar Ibrahim dan Wan Azizah Wan Ismail, serta anggota keluarga lainnya tengah berlibur panjang ke Filipina. Namun, Izzah bilang keluarganya sudah tahu dengan keputusan itu. 

“Ya, ayah dan ibu tahu dengan keputusan saya. Ini bukan keputusan yang dimuat dalam semalam,” katanya dilansir situs web berita online Nation, kemarin. Karena itu juga, dia sudah menyiapkan pernyataan pers dan rekaman.  Izzah membuat pernyataan resmi yang dikeluarkan pada Selasa siang (17/12) pukul 12.30. Usai mengeluarkan pernyataan resmi tersebut, Izzah bergegas menemui keluarganya. 

Rasa Kecewa
Keputusan Izzah diduga karena situasi terkini di Koalisi Pakatan Harapan dan juga PKR yang mengecewakannya.  Ada beberapa tanda-tanda kekecewaannya. Beberapa hari lalu, Nurul Izzah mengomentri berita mengenai pindahnya politisi Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) ke Partai Pribuni Bersatu Malaysia, yang diketuai Perdana Menteri Mahathir Mohamad. 

“Pengkhianatan bagi mandat yang diberikan pada 9 Mei akan melukai para pendukung. Malaysia sudah pernah dilukai mereka yang berkhianat. Malaysia tidak membutuhkan demokrasi yang didasari politik elite, ”kicau Nurul Izzah merujuk tanggal pemilu di Malaysia yang membuat kubu oposisi menumbangkan UMNO, partai berkuasa selama enam dekade. Izzah dengan tegas menyindir politisi yang ‘lompat partai’. Ayahnya, Anwar Ibrahim, mengomentari tren tersebut dengan diplomatis

“Pakatan Harapan harus menjaga intergritasnya dan memperhatikan gerakan politisi UMNOyang berlabuh ke koalisi PH. Meski kita menjunjung demokrasi, kita tetap menolak korupsi dan tindakan rasis, ”ujar Anwar.
 
“Kami tidak mau rakyat menganggap Pakatan Harapan sudah kehilangan tujuan utamanya. Kami pastikan Pakatan akan tetap teguh dengan ideologinya, ”tegas Anwar usai mengadakan rapat PKR di Serawak. Eksodus politisi UMNOke Bersatu ditengarai bakal menghambat ideologi reformasi yang dijunjung Izzah. Sudah ada beberapa hal yang membuatnya kesal. Salah satunya penunjukan bekas Inspektur Jenderal Abdul Rahim Noor sebagai fasilitator dialog damai di Thailand Selatan. Abdul Rahim adalah polisi yang bertanggung jawab atas kasus penyerangan yang dialami Anwar Ibrahim pada 1998. 

Abdul Rahim harus mendekam di penjara dua bulan atas penyerangan itu. Anwar kemudian menenangkan situasi dengan mengatakan, penunjukkan Rahim Noor sudah disetujui Mahathir.  Izzah juga kesal dengan upaya bergabungnya bekas Menteri Besar Malaka Rahim Thamby Chik ke Partai Bersatu. Thamby Chik dan Anwar juga pernah memiliki perselisihan di masa lalu. Izzah merasa “kehadiran” para tokoh yang pernah menyakiti keluarganya sebagai hal yang mengecewakan.  Para pendukungnya menyebut Izzah sudah muak dengan cara para politisi menggerakkan pemerintahan.  

“Dia merasa bisa lebih mengeluarkan pendapatnya usai pemilu. Namun, kesempatannya mengeluarkan pendapat justru makin kecil,” ujar keluarga dekat Izzah. Izzah juga mengaku kesal dengan gagalnya personel pe¬merintahan menangani sejumlah isu di pemerintahan Izzah juga ingin membantu kedua orang tuanya di dunia politik. Namun, posisinya selama ini tidak banyak membantu.

Dia merasa ada yang salah dengan rencana pemerintah mengembalikan rencana membangkitkan mobil nasional, proyek andalan perdana menteri. Izzah mencuitkan harapan agar pemerintah “lebih memikirkan apa yang dibutuhkan rakyat.”  Di dalam PKR, Izzah melihat upaya politisi yang ingin meng¬gunakan momen untuk mendapat posisi dan kekuasaan yang besar melalui ayahnya. [MEL/DAY] 
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.