Dark/Light Mode

KBRI Beijing Fasilitasi Pendirian Pusat Bahasa Dan Inovasi Di 6 Perguruan Tinggi Indonesia

Selasa, 28 Juni 2022 22:20 WIB
Duta Besar RI untuk Beijing, China, Djauhari Oratmangun bertemu Direktur Jenderal Center for Language Education Cooperation (CLEC), Kementerian Pendidikan China, Prof. Ma Jianfei, Senin (27/6). (Foto: Kedubes RI di Beijing, China)
Duta Besar RI untuk Beijing, China, Djauhari Oratmangun bertemu Direktur Jenderal Center for Language Education Cooperation (CLEC), Kementerian Pendidikan China, Prof. Ma Jianfei, Senin (27/6). (Foto: Kedubes RI di Beijing, China)

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar RI untuk Beijing, China, Djauhari Oratmangun bertemu Direktur Jenderal Center for Language Education Cooperation (CLEC), Kementerian Pendidikan China, Prof. Ma Jianfei, Senin (27/6).

Kunjungan tersebut dihadiri juga oleh Sekretaris Jenderal ASEAN-China Center Mr. Chen Dehai.

Pada kesempatan itu, Dubes Djauhari menyampaikan apresiasi kepada CLEC yang telah memberikan pelatihan kepada 900 tenaga pendidikan vokasi untuk bidang Manajemen Logistik, E-Commerce dan Teknologi Komputer.

Serta, pelatihan kepemimpinan untuk 600 orang kepala sekolah semua jenjang. Dan, pelatihan bagi 600 orang guru dan dosen Bahasa Mandarin.

"Kegiatan ini memiliki dampak positif. Sehingga, para peserta  bisa membagi ilmunya kepada kepala sekolah atau guru lainnya di kota masing-masing," jelas Dubes Djauhari, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/6).

Baca juga : Top! UI Sabet Penghargaan Tertinggi Liga Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum

Dubes Djauhari menerangkan, kunjungan ini juga untuk memperkuat kerja sama pengajaran bahasa Mandarin dan pendirian Pusat Bahasa Mandarin dan Inovasi di 6 Perguruan Tinggi di Indonesia.

Yakni, Universitas Gajah Mada, Universitas Padjajaran, Universitas Negeri Yogyakarta, London School of Public Relations (LSPR), Universitas Ciputra dan Universitas Pancasila.

"Saya juga menyampaikan aspirasi dari pimpinan 6 universitas di Indonesia untuk mendirikan Pusat Kajian Tiongkok, Pengajaran Bahasa Mandarin dan Inovasi," ungkapnya.

Dubes Djauhari menjelaskan, kehadiran Pusat Kajian ini turut menyediakan pelatihan Vokasi, penyelenggaraan Festival Budaya Tiongkok, membekali pelajar yang akan berangkat ke China, pengiriman asisten ajar dalam pengajaran Bahasa Mandarin, penyelenggaraan kegiatan winter dan summer camps ke Tiongkok serta kegiatan alih teknologi melalui pelatihan dan pengembangan penelitian di perguruan tinggi mitra.

Dirjen CLEC, Kementerian Pendidikan China, Prof. Ma Jianfei menanggapi positif kunjungan ini. Serta, menyatakan akan memenuhi permintaan pendirian Pusat Kajian Tiongkok, Pengajaran Bahasa Mandarin dan Inovasi di 6 perguruan tinggi tersebut.

Baca juga : Kapolri Harap Rumah Kebangsaan Jadi Wadah Jaga Persatuan Dan Kesatuan Indonesia

Prof. Ma Jianfei mengatakan, pendirian Pusat Bahasa Mandarin dan Inovasi di 6 Perguruan Tinggi di Indonesia merupakan kontribusi Pemerintah China untuk memperkuat diplomasi Bahasa Mandarin. Sekaligus, komitmen untuk meningkatkan sumber daya tenaga pengajar, kepala sekolah dan dosen melalui pelatihan-pelatihan, kemitraan perguruan tinggi, riset bersama dan pemberian beasiswa.

Prof Ma Jianfei menambahkan, CLEC juga akan memberikan bantuan 35-unit Smart Classroom guna menumbuhkan minat belajar Bahasa Mandarin serta meningkatkan kualitas pembelajaran secara virtual bagi pengajar Bahasa Mandarin untuk semua jenjang Pendidikan.

Pada kesempatan itu, atas nama CLEC, Prof Ma Jianfei menyampaikan apresiasi dengan menganugerahkan posisi Honorary Senior Advisor Center for Language Education Cooperation kepada Dubes Djauhari.

"Penghargaan ini atas upaya yang dilakukan Dubes Djauhari dalam penguatan berbagai kerjasama bidang diplomasi Bahasa sebagai wujud nyata peningkatan kerja sama people-to-people antar kedua negara," ungkapnya.

Beasiswa

Baca juga : Menag Yaqut Terbitkan Panduan Kurban Di Tengah Serangan PMK, Ini Isinya

Atase Pendidikan KBRI Beijing, Yaya Sutarya mengatakan, selain banyak melatih para pegiat pendidikan, KBRI Beijing juga mencatat CLEC telah memberikan beasiswa sebanyak 2,749 orang bagi guru dan dosen Indonesia untuk jenjang Pendidikan sarjana, magister dan program doktor.

“Jumlah beasiswa dari CLEC akan terus bertambah seiring dengan minat Bahasa Mandarin di Indonesia yang terus meningkat," ungkap Yaya.

Peluang ini dapat dimanfaatkan oleh perguruan tinggi di Indonesia untuk dapat meningkatkan kualitas dosen dan kualitas pengelolaan program studi Bahasa Mandarin.

Sebagai catatan tambahan, saat ini ada 19 program studi bahasa Indonesia tersebar di berbagai universitas di Tiongkok yang telah berjalan dengan rencana penambahan 3 program studi Bahasa Indonesia di 3 Perguruan Tinggi dan peresmian 13 Pusat Studi Bahasa Indonesia baru di berbagai universitas di Tiongkok pada tahun ini.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.