Dark/Light Mode

China dan 18 Negara Arab Teken Kesepakatan OBOR

Minggu, 14 Juli 2019 11:38 WIB
Presiden China Xi Jinping berpidato dalam Ministerial Meeting, yang merupakan bagian dari acara  Forum Kerja Sama China dengan negara-negara Arab di Beijing, 10 Juli 2018. (Foto: Xinhua)
Presiden China Xi Jinping berpidato dalam Ministerial Meeting, yang merupakan bagian dari acara Forum Kerja Sama China dengan negara-negara Arab di Beijing, 10 Juli 2018. (Foto: Xinhua)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah China telah menandatangani kesepakatan kerja sama dalam kerangka Prakarsa Sabuk Jalan (Belt and Road Initiatives) dengan 18 negara di jazirah Arab.

Seperti dikutip media setempat, Minggu (14/7), Wakil Menteri Perdagangan China (Mofcom) Qian Keming mengatakan, upaya bersama China-Arab untuk meningkatkan kerja sama Sabuk Jalan telah mencapai kesepakatan.

Baca juga : Begini Cara APP Sinar Mas Cegah Kebakaran Hutan

Untuk diketahui, nilai perdagangan bilateral China dengan sejumlah negara Arab pada 2018 mencapai angka 244,3 miliar dolar AS, atau naik 28 persen dibandingkan 2017. Beberapa perusahaan China telah menandatangani kontrak proyek di beberapa negara Arab senilai 35,6 miliar dolar AS, atau naik 9 persen.

Investasi langsung sejumlah perusahaan China ke negara-negara Arab, termasuk sektor energi, infrastruktur, dan manufaktur dilaporkan telah mencapai 1,2 miliar dolar AS. "China ingin meningkatkan hubungan strategis dengan beberapa negara Arab, agar bersama-sama membangun Sabuk Jalan," ujar Qian, seperti dilansir Antara.

Baca juga : Grego Siap Adu Kesabaran

Sejumlah perusahaan dan lembaga keuangan China telah menjalin kerja sama dengan pihak Arab untuk membangun pelabuhan, jalan kereta api, jaringan listrik, dan telekomunikasi. Kedua negara juga sedang berupaya menjalin kerja sama di bidang energi rendah karbon.

China dan negara-negara Arab akan menggelar pameran dagang di Kota Yinchuan, Daerah Otonomi Ningxia, pada 5-8 September 2019.

Baca juga : Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Bulog Teken Kerjasama dengan UNS

Seperti dilansir People's Daily, pameran yang sudah digelar keempat kalinya itu bakal menampilkan platform perdagangan berbasis elektronik, infrastruktur, perdagangan, dan investasi yang dapat memberikan keuntungan bersama antara China dan negara-negara Arab.

Ningxia yang berada di wilayah Barat Daya China, merupakan daerah otonomi yang banyak dihuni etnis Muslim Hui. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :