Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Angka kematian akibat banjir di Pakistan mencapai 1.033 jiwa. Jumlah itu terhitung sejak Juni 2022 berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (NDMA) Pakistan.
Seperti dilansir AFP, kemarin disebutkan, sudah 119 orang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir akibat banjir karena hujan muson.
Baca juga : Korban Tewas Banjir Muson Di Pakistan, Sudah Tembus 1.000
Fenomena hujan muson (monsun) di negara Asia Selatan dan Tengah tersebut terjadi sejak pertengahan Juni lalu. Otoritas setempat mengatakan, bencana ini berimbas pada lebih dari 33 juta orang.
NDMA menyebutkan, lebih dari 2 juta hektare tanaman yang siap panen musnah, 3.451 km jalanan rusak, dan 149 jembatan hancur.
Baca juga : Sistem Siber Terintegrasi, Telkom Pastikan Keamanan Data Pelanggan
Pemerintah Pakistan sebelumnya telah mengumumkan keadaan darurat untuk menangani banjir musim hujan ini. Para pejabat setempat mengatakan, banjir tahun ini sebanding dengan banjir pada 2010, yang tercatat sebagai yang terburuk. Tahun itu, 2.000 orang tewas dan nyaris seperlima wilayah Pakistan terendam banjir.
“Saya tidak pernah melihat banjir besar seperti ini dalam hidup saya,” ucap petani setempat, Rahim Bakhsh Brohi, yang berusia 80-an tahun dari Sukkur, Provinsi Sindh.
Baca juga : Madura United Vs Persis, Datang Dan Menang
Pakistan berada di urutan kedelapan dalam Indeks Risiko Iklim Global. Daftar itu disusun LSM lingkungan Germanwatch dengan memasukkan negara-negara yang dianggap paling rentan terhadap cuaca ekstrem yang dipicu perubahan iklim.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya