Dark/Light Mode

Banjir Hantam Pakistan 1.000 Nyawa Melayang

Senin, 29 Agustus 2022 08:05 WIB
Pengendara sepeda motor dan warga mengarungi jalan yang terendam banjir akibat hujan muson di kawasan bisnis di Karachi, Pakistan, Sabtu, 9 Juli 2022. (AP/Fareed Khanl
Pengendara sepeda motor dan warga mengarungi jalan yang terendam banjir akibat hujan muson di kawasan bisnis di Karachi, Pakistan, Sabtu, 9 Juli 2022. (AP/Fareed Khanl

 Sebelumnya 
Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif pun terpaksa membatalkan rencana kunjungan ke Inggris karena bencana ini.

“Saya telah melihat dari udara dan kehancuran tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” ucapnya, usai mengunjungi area Sukkur.

Baca juga : Korban Tewas Banjir Muson Di Pakistan, Sudah Tembus 1.000

“Kota, desa dan panen terendam air. Saya merasa tingkat kehancuran ini belum pernah terjadi sebelumnya,” pungkasnya.

Setiap tahunnya, Pakistan dilanda muson tahunan yang menyebabkan berbagai bencana. Kebijakan Islamabad tentang antisipasi hujan muson pun dinilai buruk dan menuai berbagai kritikan.

Baca juga : Sistem Siber Terintegrasi, Telkom Pastikan Keamanan Data Pelanggan

Musim hujan di Pakistan umumnya berlangsung sejak Juli hingga September. Pada Juni lalu, Menteri Perubahan Iklim Pakistan, Sherry Rehman mengaitkan pola baru hujan muson lebat di Pakistan belakangan ini dengan perubahan iklim. Menurutnya, Pakistan mesti siap menghadapi lebih banyak banjir seiring mencairnya gletser di negara itu.

Sama seperti di Pakistan, hujan muson juga terjadi di Indonesia. Secara tradisional muson atau monsun digunakan untuk merujuk pada iklim yang terlihat nyata berubah secara musiman.

Baca juga : Madura United Vs Persis, Datang Dan Menang

Angin muson adalah angin yang berhembus secara periodik, minimal 3 bulan. Antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan dan berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.