Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemerintah Kendorin Pembatasan Covid-19, Oktober Pelancong Indonesia Kemungkinan Bisa Masuk Jepang

Selasa, 13 September 2022 10:56 WIB
Ilustasi tempat wisata Jepang. (Foto: Istimewa)
Ilustasi tempat wisata Jepang. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Jepang melonggarkan langkah-langkah pembatasan untuk memerangi virus Corona. Bahkan, mulai mengoordinasikan upaya untuk mencabut kebijakan terkait batas harian 50.000 orang yang memasuki negara itu pada bulan Oktober.

"Sekaligus Oktober nanti perjalanan pribadi sudah dimungkinkan untuk memasuki Jepang," kata sumber seperti dikutip media online, Selasa (13/9).

Pada saat yang sama, pertimbangan akan diberikan untuk menerima turis individu dan membebaskan visa untuk masa tinggal jangka pendek.

Keputusan akhir akan dibuat paling lambat akhir September 2022 ini, setelah memastikan tren penyebaran virus Corona nantinya.

Melalui relaksasi ini, perusahaan berharap dapat menciptakan lingkungan yang memudahkan orang asing untuk mengunjungi Jepang.

Negeri Sakura ini adalah satu-satunya negara di antara anggota tujuh negara maju (G7) yang saat ini memiliki batas atas jumlah orang yang masuk ke negara itu.

Baca juga : Pengungsi Kekurangan Makanan, Baju Dan Obat

Member G7 lainnya sudah membaskan jumlah orang masuk.

Sebelumnya, Jepang pada hari Rabu, 7 September 2022 membuka perbatasannya untuk turis asing dalam tur tanpa pemandu atau yang disebut dengan tur mandiri.

Hal ini sangat dinantikan oleh beberapa turis asing karena sejak bulan Juni, Jepang hanya membuka perbatasannya untuk turis asing dalam tur yang dikawal.

Tur mandiri saat ini menjadi kata kunci baru dalam hal perbatasan dan aturan perjalanan Jepang.

Selain itu, Jepang juga menaikkan batas kedatangan harian ke negaranya menjadi 50.000, kenaikan yang luar biasa.

Selain meningkatkan jumlah orang yang bisa berkunjung, Jepang juga menurunkan persyaratan tes pra-kedatangan bagi mereka yang telah divaksinasi tiga suntikan vaksin virus Covid-19.

Baca juga : Amerika Sudah Publikasikan Penelitian Cacar Monyet, Indonesia Kapan?

Namun, terlepas dari langkah tersebut, Jepang masih konservatif dibandingkan dengan negara ekonomi utama lainnya seperti Inggris dan Perancis. Negara-negara tersebut telah mencabut pembatasan perjalanan internasional seluruhnya.

Pekan lalu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa pengunjung tanpa pengawalan atau tur mandiri akan diizinkan masuk ke negaranya mulai 7 September.

Hal tersebut memberikan kelonggaran bagi para turis asing dan agen perjalanan karena hanya penerbangan dan hotel yang harus diurus oleh agen perjalanan, sedangkan agenda kegiatan ditentukan oleh individu. 

Berbeda dengan tur yang dikawal karena semuanya harus dipikirkan oleh agen perjalanan.

Sebelumnya, hanya turis asing yang berasal dari negara-negara yang ditetapkan memiliki risiko rendah Covid-19 atau disebut sebagai negara ‘biru’ yang dapat masuk.

Namun, sekarang Jepang akan mengizinkan turis asing dari negara-negara yang memiliki warna ‘kuning’ dan ‘merah’ yang merupakan negara risiko tinggi Covid-19 dapat masuk ke negaranya juga.

Baca juga : Pemerintah Diminta Pertimbangkan Lagi Rencana Naikkan BBM Subsidi

Satu-satunya turis asing yang tidak diizinkan ke Jepang adalah mereka yang ingin tinggal di tempat yang tidak ditawarkan oleh agen perjalanan dalam pemesanan paket tur mereka.

"Bagi wisatawan asing yang terbatas pada paket wisata yang diatur oleh agen perjalanan, kami juga akan mempertimbangkan untuk mencabut larangan perjalanan yang mengatur tiket pesawat dan akomodasi sendiri," kata sumber.

"Dengan demikian Jepang akan bebas dimasuki siapa saja termasuk WNI dari Indonesia yang ingin jalan-jalan sebagai turis ke Jepang di bulan Oktober mendatang," lanjut sumber itu lagi.

Seorang pejabat Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata mengatakan bahwa pembebasan visa, yang selama ini menjadi kendala dalam menarik wisatawan, juga akan dipertimbangkan.

Pada tanggal 7 September, pemerintah menaikkan batas masuk harian dari 20.000 menjadi 50.000 dan mengizinkan paket wisata tanpa kondektur tur.

Juga mencabut pembatasan kepada negara tertentu khususnya hanya kepada 102 negara dan wilayah termasuk Indonesia yang boleh masuk Jepang. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.