Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemilu Pakistan Dimenangkan Mantan PM Imran Khan

Senin, 17 Oktober 2022 19:33 WIB
Imran Khan (Foto: Instagram)
Imran Khan (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan berhasil mengamankan enam dari delapan kursi majelis nasional yang dia perjuangkan, dalam pemilihan sela akhir pekan, menurut hasil tak resmi yang diumumkan pada hari ini, Senin (17/10).

Khan menyebut pemungutan suara tersebut, sebagai referendum atas popularitasnya.

Pemilihan sela ini adalah putaran terbaru dalam perselisihan politik selama berbulan-bulan, yang dimulai sebelum penggulingan Khan pada April lalu, melalui mosi tidak percaya.

Penggulingan itu terjadi, di saat Pakistan bergulat dengan banjir muson, yang mengakibatkan sepertiga wilayah negara itu terendam air.

“Dia menang banyak,” demikian bunyi headline koran Daily Times, yang menyebut kesuksesan itu sebagai kemenangan pribadi sang mantan bintang kriket internasional.

Baca juga : Pemilu 2024 Makin Dekat, Hawa Cebong Kampret Masih Terasa

Bagi partainya, Tehreek-e-Insaf (PTI), kemenangan tersebut adalah kerugian yang nyata. Mengingat sebelumnya mereka mampu mengamankan delapan kursi.

Dalam Pemilu Pakistan, kandidat dapat mengikuti kontestasi di sejumlah wilayah konstituensi. Mereka dapat memilihnya, jika berhasil mencatatkan kemenangan lebih di satu wilayah. Namun, tak ada kandidat yang mengikuti kontestasi sebanyak Khan.

Pria berusia 70 tahun itu dinilai telah berusaha mengganggu proses politik Pakistan, sejak digulingkan pada April lalu. Kala itu, Khan memerintahkan semua anggota parlemennya untuk menyerahkan kursi mereka. Hingga tak tersisa lagi anggota PTI di Majelis Nasional.

Sejauh ini, KPU Pakistan telah mengadakan pemilihan sela hanya di delapan dari lusinan daerah pemilihan.

Pernyataan Ketua PTI yang menyebut Khan tidak akan mengambil salah satu kursi pemenang, memicu pemilihan lebih lanjut. Khan bahkan bertekad untuk segera mengumumkan tanggal long march para pendukungnya di Ibu Kota. Demi menekan pemerintah, agar mengumumkan pemilihan nasional lebih awal dari yang dijadwalkan pada Oktober tahun depan.

Baca juga : Walikota Malang Lakukan Trauma Healing Korban Tragedi Kanjuruhan

Secara teratur, Khan menggelar demo yang menarik puluhan ribu orang di seluruh negeri, memberikan pidato berapi-api yang mengkritik lembaga-lembaga negara - termasuk militer yang kuat - karena diduga berkonspirasi untuk menggulingkan pemerintahannya.

Menanggapi kemenangan Khan, analis Pusat Penelitian dan Studi Keamanan di Islamabad, Imtiaz Gul mengatakan, hal ini tidak bisa diremehkan.

"Memenangkan enam dari delapan kursi dalam menghadapi oposisi gabungan, bukanlah sesuatu yang kecil. Ini menggarisbawahi kenyataan yang mungkin pahit bagi seluruh aliansi yang berkuasa. Narasi Imran Khan masih menggembleng banyak orang di seluruh negeri," jelasnya, seperti dikutip AFP, Senin (17/10). 

Sementara loyalis PTI Fawad Chaudhry, yang juga mantan Menteri Informasi dan Juru Bicara Utama Khan mengatakan, pemerintah harus memperhatikan hasil akhir pekan ini. "Karena orang-orang sebenarnya telah memutuskan mendukung pemilihan umum baru," katanya di ARY TV.

Khan naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 2018 dengan platform populis yang menjanjikan reformasi sosial, konservatisme agama, dan perang melawan korupsi. Dia membalikkan dekade pemerintahan oleh dua dinasti politik yang berselisih, diselingi pengambilalihan militer.

Baca juga : SDM Berperan Penting Dalam Wujudkan Tujuan Pemerintahan

Namun, di bawah masa jabatannya, ekonomi mengalami stagnasi. Khan kehilangan dukungan dari tentara, yang dituduh membantu membuatnya terpilih. ***

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.