Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Negaranya Digoyang Bom, Presiden Turki Tetap Ke Bali

Selasa, 15 November 2022 07:41 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi, di Bali, kemarin. (Foto: Setpres)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi, di Bali, kemarin. (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Turki sedang diguncang teror bom. Sebanyak 6 orang tewas dalam ledakan bom yang terjadi di Istanbul, Minggu (13/11). Namun, peristiwa itu tak menghalangi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk hadir di G20. Erdogan tetap datang ke Bali.

Erdogan mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, kemarin, sekitar pukul 12.10 WITA. Erdogan datang dengan personel lengkap. Ada Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, Menteri Pertahanan Nasional Hulusi Akar, dan Menteri Keuangan Nureddin Nebai, Menteri Pertanian dan Kehutanan Vahit Kirisci, Direktur Komunikasi Kantor Kepresidenan Turki Fahrettin Altun, Juru Bicara Kepresidenan Ibrahim Kalin, Kepala Presidensi Industri Pertahanan Ismail Demir, dan Juru Bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party) Omer Celik.

Dalam KTT G20, Erdogan menyiapkan beberapa pertemuan dengan sejumlah pemimpin negara. Salah satunya pertemuan bilateral ekstensif dengan Presiden Jokowi, kemarin.

Baca juga : Tiba Di Bali, Presiden China Xi Jinping Bakal Bertemu Joe Biden

Sehari sebelum Erdogan mendarat di Bali, terjadi teror bom di Istiklal Avenue, Minggu (13/11) pukul 13.30 waktu Turki atau sekitar pukul 16.20 WIB. Berdasarkan rekaman video yang beredar di media sosial, lokasi kejadian itu sedang dipenuhi pejalan kaki. Tiba-tiba, ada ledakan. Pejalan kaki pun berhamburan. Akibatnya, 4 meninggal di lokasi kejadian, 2 orang meninggal di rumah sakit, dan 81 orang luka-luka.

Erdogan geram dengan teror tersebut. "Menurut tanda-tanda pertama, ada unsur berbau teror di sana (tempat kejadian)," ucap Erdogan.

Dia pun memastikan, tindakan terorisme di Turki akan gagal. Dia pun mengancam akan menghukum para pelaku teror itu dengan berat. "Pelaku di balik serangan itu akan dihukum sebagaimana mestinya," katanya.

Baca juga : Tiba Di Bali, Presiden Turki Akan Bertemu Presiden Jokowi Hari Ini

Erdogan menerangkan, dari informasi awal menunjukkan seorang wanita berperan di dalam teror bom itu. "Adalah salah untuk mengatakan ini tidak diragukan lagi adalah serangan teroris tetapi perkembangan awal dan intelijen awal dari gubernur saya adalah baunya seperti terorisme," ujar Erdogan.

Dalam pertemuan bilateral ekstensif, Presiden Jokowi menyampaikan belasungkawa secara langsung ke Erdogan atas teror bom tersebut. "Saya ingin menyampaikan duka cita mendalam atas serangan bom di Istanbul yang memakan korban nyawa," ucap Jokowi.

Update dari lokasi ledakan, Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menuduh kelompok militan Kurdistan’s Workers Party (PKK) bertanggung jawab atas ledakan bom tersebut. Dia menerangkan, orang yang membawa bom telah ditangkap. "Menurut temuan kami, organisasi teroris PKK bertanggung jawab," katanya, seperti dikutip Kantor Berita Anadolu.

Baca juga : KTT G20, Menpora Sambut Kedatangan Presiden IOC Di Bali

Usai melakukan pendalaman, Kepolisian Turki menangkap 22 orang yang diduga terlibat atas serangan bom di Istanbul. Termasuk pelaku yang meninggalkan bom di Istiklal Avenue.

"Penilaian kami adalah, perintah untuk serangan teror mematikan datang dari Ayn al-Arab (Kobane) di Suriah Utara. Kami akan membalas mereka yang bertanggung jawab atas serangan teror keji ini," kata Soylu.

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay berjanji menyelesaikan kasus ini dengan segera. Pihak berwenang setempat kemudian mengatakan seorang pekerja dari Kementerian Turki dan putrinya termasuk di antara korban tewas ledakan itu. Lima orang dirawat intensif di rumah sakit, dua di antaranya dalam kondisi kritis.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.