Dark/Light Mode

Bom Nyasar Ke Polandia

Biden Rapat Di Meja Kayu

Kamis, 17 November 2022 07:21 WIB
Presiden AS Joe Biden memimpin rapat dadakan dengan pimpinan negara G7 dan Eropa membahas adanya rudal yang masuk ke Polandia. (Foto: Ist)
Presiden AS Joe Biden memimpin rapat dadakan dengan pimpinan negara G7 dan Eropa membahas adanya rudal yang masuk ke Polandia. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari terakhir penyelenggaraan KTT G20 terganggu dengan adanya rudal nyasar ke Polandia di tengah perang Rusia-Ukraina. Presiden AS Joe Biden pun langsung menggelar rapat.

Sebuah rudal memasuki wilayah Polandia, Selasa (15/11) malam. Rudal tersebut menyebabkan ledakan di desa Przewodow yang berjarak beberapa kilometer dengan Ukraina. Dua orang tewas akibat rudal tersebut.

Banyak yang menuding rudal tersebut dari Rusia. Pasalnya, pada saat yang bersamaan, Rusia sedang memborbardir Ukraina.

Mendapat kabar ada rudal menyerang Polandia, Biden pun langsung menggelar rapat darurat dengan negara G7 yang terdiri dari Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat. Pimpinan Eropa juga ikut rapat.

Dalam video yang beredar, Biden dan pimpinan G7 rapat di meja kayu oval yang besar. Ruang rapatnya sangat besar dan banyak ornamen Balinya.

Baca juga : Biden: Rudal Di Polandia Tidak Mungkin Dari Rusia

Biden duduk di tengah. Di kanan kirinya ada Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau, PM Inggris Rishi Sunak, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, PM Jepang Fumio Kishida, PM Italia Georgia Meloni, PM Spanyol Pedro Sanchez dan PM Belanda Mark Rutte. Hadir juga Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel.

Pembicaraan mereka sangat serius dan didominasi Biden. Yang lainnya lebih banyak menyimak.

Usai melakukan pertemuan, Biden mengatakan, kemungkinan rudal yang menyerang Polandia bukan ditembakkan Rusia. “Ada informasi awal yang membantah hal itu,” ujar Biden.

Meski begitu, Biden meminta masalah rudal yang jatuh di Polandia diselidiki. Pihaknya baru akan mengambil tindakan, usai hasil investigasi keluar.

Presiden Polandia, Andrzej Duda juga belum bisa memastikan siapa yang menembakkan rudal tersebut. Ia hanya bisa menduga-duga, karena belum memiliki bukti yang kuat.

Baca juga : G7 Rapat Darurat Di Bali, KTT G20 Tetap Lanjut

"Untuk saat ini kami tidak memiliki bukti tegas siapa yang menembakkan rudal itu. Penyelidikan sedang berlangsung," kata Duda.

Sementara, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuding, rudal tersebut ditembakkan Rusia. Dia meminta, serangan yang terjadi di Polandia segera diusut dan Rusia dikeluarkan dari G20.

"Di antara kalian ada satu negara teroris. Kami sedang berjuang melindungi negara kami dari serangannya. Itulah kenyataannya," ujar Zelensky.

Menanggapi tudingan itu, Rusia membantah. Kremlin menyebut, tuduhan terhadap Rusia sebagai tindakan provokasi dan disengaja untuk memperkeruh keadaan.

"Tidak ada serangan terhadap sasaran di dekat perbatasan negara Ukraina-Polandia yang dilakukan dengan cara Rusia," tegas Kementerian Pertahanan Rusia.

Baca juga : Biden Tak Sabar Ingin Semeja Dengan Jinping

Temuan NATO

Sementara, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengungkapkan, penyelidikan awal terhadap serangan mematikan di Polandia kemungkinan disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina.

"Analisis awal kami menunjukkan, insiden itu mungkin disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina, yang ditembakkan untuk mempertahankan wilayah negaranya, dari serangan rudal jelajah Rusia," kata Stoltenberg dikutip CNN International, kemarin.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.