Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Duta Besar China Untuk Indonesia Xiao Qian

Jelaskan Masalah Xinjiang Di PBNU

Rabu, 26 Desember 2018 10:02 WIB
Dubes Xiao Qian (keempat kiri) berjabat tangan dengan Said Aqil Siroj. (Foto: Istimewa)
Dubes Xiao Qian (keempat kiri) berjabat tangan dengan Said Aqil Siroj. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Terkait Uighur Besarnya gelombang protes masyarakat Tanah Air membuat Duta Besar China di Indonesia Xiao Qian tidak bisa berdiam diri. Dubes Xiao bertamu ke kantor pusat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Kramat Jati, Jakarta, Senin siang (24/12). Dia disambut Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj beserta para pengurus PBNU.
 
Xiao membahas persoalan Muslim Uighur di Xinjiang yang menjadi pemberitaan hangat belakangan ini. “Kami sudah memiliki hubungan dengan pengurus PBNU. Maka dari itu kami menemui beliau untuk meluruskan duduk perkara di Xinjiang,” terang Xiao. Ditemani penerjemah dan asistennya, Xiao mengawali diskusi dengan menegaskan: tidak ada diskriminasi agama di Xinjiang kepada etnis Uighur.

“Pemerintahan China dengan bulat mendukung dan menghormati masyarakat dan keyakinan mereka. Mereka dilindungi dan bebas untuk beragama, tidak terkecuali etnis Uighur,” papar Xiao. Lalu kenapa ada berita tersebar   luas mengenai diskriminasi kepada kelompok Uighur?  “Di sana, masalah utamanya adalah separatisme. Ada kelompok yang mau memisahkan Xinjiang dari China,” tegas Xiao. 

Baca juga : Telkom Indonesia Pastikan Jaringan Telekomunikasi Di Area Bencana, Aman

“Kelompok separatis ini yang menyebarkan aksi kekerasan sehingga pihak keamanan kami harus bertindak,” paparnya. Untuk mengatasi kekacauan yang ditimbulkan kelompok separatis ini, otoritas China mengambil beberapa   kebijakan.

“Pemerintah mengadakan program pendidikan dan pelatihan sehingga yang sudah diracuni kelompok separatis bisa mendapatkan informasi yang lebih luas,” jelas Xiao. Program tersebut, kata Xiao, sudah terbukti berguna dan bermanfaat. Mereka kini punya keahlian, keterampilan, kepercayaan diri dan wawasan. Mereka bahkan bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan penghasilan yang jauh lebih baik.

Baca juga : Pamitan Kepada Presiden Dan PM Lebanon

Said Aqil menyambut baik niatan Dubes Xiao berkunjung dan memberikan penjelasan seputar etnis Uighur. Menurut Said Aqil, jika persoalan yang sebenarnya adalah persoalan domestik terkait separatisme yang bersifat politik, maka memang sudah sebaiknya diselesaikan pemerintah sendiri.

“Dunia internasional tak bisa ikut campur jika ini adalah persoalan domestik,” ujar Said Aqil. Namun dia menegaskan, NU dan Muslim Indonesia akan terus bersuara jika memang ada Muslim Uighur yang ditekan di China.

Baca juga : Pimpin Tarian Pedang Dalam Perayaan Hari Nasional

Belakangan ini, China jadi pembahasan. Negeri Tirai Bambu itu dianggap menindas sejumlah besar warga etnis Uighur, kelompok minoritas Muslim negeri itu, antara lain dengan menahan mereka di kamp-kamp khusus. Agustus lalu, komite PBB mendapat laporan bahwa hingga satu juta warga Uighur dan kelompok Muslim lainnya ditahan di wilayah Xinjiang barat. Di sana mereka diduga menjalani apa yang disebut program ‘reedukasi’ atau ‘pendidikan ulang’.

Pemerintah China membantah tudingan itu. Pada saat yang sama, semakin banyak bukti pengawasan terhadap orang-orang yang tinggal di Xinjiang. Pemerintah China berdalih, apa yang dilakukannya adalah serangkaian program untuk mencegah penyebaran ideologi radikal yang menginginkan Xinjiang pisah dari China. [DAY]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.