Dark/Light Mode

Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun

Masalah Kami Dengan Zionis, Bukan Agama Yahudi

Sabtu, 1 Desember 2018 10:39 WIB
Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun. (Foto: Teguh Timur/Rakyat Merdeka)
Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun. (Foto: Teguh Timur/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak Israel berdaulat pada 1948, Palestina merasakan tekanan penjajah hingga sekarang. Semua ini disampaikan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair al Shun dalam seminar memperingari Hari Solidaritas Internasional Palestina, Kamis (29/11).

“Tujuh dekade kami melihat upaya penyelesaian konflik. Namun, tidak satu pun yang membuahkan hasil. Kami merasa Israel sengaja mengulur upaya Palestina merdeka,” tutur Dubes Zuhair di Balai Sidang Univer- sitas Indonesia.

Terakhir kali, perundingan langsung antara Palestina dan Israel terjadi di Kota Annapolis, Amerika Serikat, pada 2007. Juga tidak membuahkan hasil. Sehabis itu, proses pembicaraan damai mandek sampai sekarang.

Baca juga : Aroma Kopi Nusantara Semarakkan Somerset House London

Zuhair menjelaskan, peringatan Hari Solidaritas Palestina Internasional merupakan kesempatan untuk menyampaikan kepada masyarakat internasional, bahwa masalah Palestina belum terselesaikan dan rakyat Palestina belum menerima hak-hak mereka.

"Kami belum menerima hak untuk menentukan nasib sendiri, tanpa intervensi internasional. Juga hak untuk kemerdekaan dan kedaulatan, hak untuk kembali ke rumah masing-masing dan harta benda sesuai resolusi PBB nomor 194,” tegas Dubes yang hadir dengan mengenakan setelan jas hitam-hitam.

Zuhair menekankan, masalah Palestina dengan Israel adalah masalah dengan Zionis. “Bukan agama Yahudi. Palestina tidak punya masalah dengan agama Yahudi. Kami memiliki masalah dengan Zionis,” ujar Dubes Zuhair, berusaha meluruskan pemahaman yang sering menyamakan zionis dengan agama Yahudi.

Baca juga : Seniman Indonesia Tampil Dalam Pameran Seni Australia

“Keberadaan kaum zionis yang mengambil hak tanah kami. Mereka tamak,” kecamnya. Masyarakat Palestina dengan penduduk beragama Yahudi, hidup berdampingan. Katanya, tidak sedikit rakyat Israel yang tidak setuju dengan pencaplokan tanah Palestina oleh pemerintah mereka sendiri.

“Masyarakat Palestina ada 12 juta, enam juta tersebar di seluruh dunia karena penggusuran Israel,” ungkap dia. Zuhair bersyukur, Indonesia membantu dalam bidang infrastruktur dan pengembangan kapasitas untuk masyarakat Palestina.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi selalu menuturkan bahwa bantuan tersebut dimaksudkan agar masyarakat Palestina dapat mempersiapkan diri sebelum mencapai kemerdekaannya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.