Dark/Light Mode

Balon Dicurigai Mata-mata China, Terbang Di Langit Amerika

Jumat, 3 Februari 2023 11:43 WIB
Balon Dicurigai Mata-mata China, Terbang Di Langit Amerika

RM.id  Rakyat Merdeka - Balon yang dicurigai mata-mata China, dilaporkan terbang di atas Amerika Serikat (AS) selama beberapa hari.

Terkait hal tersebut, pejabat senior AS telah menyarankan Presiden Joe Biden untuk tidak menembak jatuh, karena takut puing-puing tersebut dapat menimbulkan ancaman keselamatan.

"Pemerintah Amerika telah mendeteksi dan melacak balon pengintai yang berada di atas benua Amerika Serikat saat ini," kata Juru Bicara Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder kepada wartawan, seperti dilaporkan Reuters, Jumat (3/2).

Baca juga : Bos Indosurya Hormati Langkah Kasasi Yang Ditempuh Jaksa

"Balon saat ini terbang di ketinggian jauh di atas lalu lintas udara komersial. Tidak menimbulkan ancaman militer atau fisik bagi orang-orang di darat," imbuhnya.

Sementara itu, Senator AS Marco Rubio mengatakan, balon mata-mata itu memang mengkhawatirkan. Tapi, tidak mengejutkan.

"Tingkat spionase Beijing tumbuh intens secara dramatis lebih intens dalam 5 tahun terakhir," kata Rubio via Twitter.

Baca juga : Pasca Banjir & Longsor Manado, Warga Lakukan Pembersihan

Berita itu tersiar ketika Direktur CIA William Burns berbicara di sebuah acara di Universitas Georgetown Washington. Dia menyebut China sebagai tantangan geopolitik terbesar, yang saat ini dihadapi Amerika Serikat.

China dan Amerika Serikat, dua ekonomi terbesar di dunia, telah mengalami ketegangan akhir-akhir ini. Tak hanya ribut soal Taiwan, catatan hak asasi manusia China, tetapi juga aktivitas militernya di Laut China Selatan.

Dalam pengarahannya kepada wartawan, seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan, Amerika telah memiliki "hak asuh" balon itu, sejak memasuki wilayah udara AS beberapa hari lalu. Balon itu telah diamati dengan pesawat militer AS yang diujicobakan.

Baca juga : Buntut Kericuhan, Manajemen Pertimbangkan Bubarkan Arema FC

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, telah menggelar pertemuan dengan pejabat senior Pentagon, untuk membahas insiden balon tersebut. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.