Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
AS Ancam Batalkan Penjualan F16 Ke Ankara
Turki Keukeuh Tolak Swedia Masuk NATO
Jumat, 3 Februari 2023 04:38 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Berbagai lobi dan tekanan, tak mampu mengubah sikap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk menunda memberikan rekomendasi keanggotaan Swedia di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Penyebabnya, Turki masih kesal dengan tragedi pembakaran Al Quran di Stockholm.
Baru-baru ini, 25 senator Amerika Serikat (AS) mengancam tidak akan menyetujui penjualan jet tempur F-16 ke Turki kecuali Ankara berhenti memblokir aplikasi Swedia dan Finlandia untuk jadi anggota NATO. Para senator dari kedua kubu politik utama AS telah memberi tahu Presiden Joe Biden soal sikap mereka. Untuk diketahui, penjualan jet tempur itu membutuhkan persetujuan akhir dari Kongres AS.
Baca juga : IMI dan JakPro Matangkan Persiapan Formula E Jakarta Tanpa APBD
Sebelumnya, AS mengeluarkan Turki dari program jet tempur siluman F-35 karena membeli sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia. Kemudian, Turki dan AS menegosiasikan kesepakatan untuk 40 jet tempur F-16 baru. Namun keinginan Turki untuk mendapatkan F-16 bakal terganjal lagi.
“Kongres tidak dapat mempertimbangkan dukungan di masa depan untuk Turki, termasuk penjualan jet tempur F-16, sampai Turki menyelesaikan ratifikasi,” bunyi surat 25 senator dari Demokrat dan Republik yang dipublikasikan Senator Jeanne Shaheen, dikutip CNN, kemarin.
Baca juga : ASDP: Arus Balik Penumpang Merak-Bakauheni Masih Tinggi
Para senator itu mencatat, Turki menahan aplikasi dari Stockholm dan Helsinki pada momen penting dalam sejarah konflik Rusia-Ukraina. Erdogan tak kalah ngotot dengan pilihannya.
“Jika Kongres Amerika menjadikan proses aksesi NATO sebagai prasyarat untuk program F-16, mereka bisa menunggu lama,” tegas Erdogan kepada kantor berita Anadolu, kemarin.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya