Dark/Light Mode

Berikan Paket Bantuan Kemanusiaan

Saudi Guyur Ukraina Rp 6,1 T

Selasa, 28 Februari 2023 06:17 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran  Faisal bin Farhan Al Saud di Kiev, Ukraina, Minggu (26/2). (Foto Office of the President of Ukraine)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud di Kiev, Ukraina, Minggu (26/2). (Foto Office of the President of Ukraine)

 Sebelumnya 
Paket dana itu, lanjut Yermak, ada dua. Bantuan sebesar 100 juta dolar AS (Rp 1,5 triliun) untuk kemanusiaan. Dan bantuan 300 juta dolar AS (Rp 4,5 triliun) untuk produk minyak.

Kantor berita Arab Saudi, SPA mengatakan, penandatanganan kesepakatan bantuan itu mencerminkan dukungan Kerajaan terhadap Ukraina dalam menghadapi tantangan sosial dan ekonomi.

“Kerajaan Saudi bekerja sama dengan Ukraina mengurangi dampak ekonomi dari konflik di Ukraina. Kerajaan akan melanjutkan upayanya untuk berkontribusi dalam meringankan dampak kemanusiaan dari konflik tersebut,” kata Pangeran Faisal.

Dia menambahkan, Saudi sedang mendiskusikan peluang untuk melanjutkan kerja sama investasi dengan Ukraina. Kedua pihak juga membahas beberapa isu regional dan internasional dan perkembangan yang menjadi perhatian bersama.

Baca juga : DAIKIN Berikan Pelatihan Bagi Siswa Untuk Meningkatkan Keahlian Hadapi Dunia Kerja

Setelah setahun perang, ekonomi Ukraina mulai stabil. Wakil Direktur Operasional Novus, Oleksiy Panasenko, mengenang, ketika Rusia menginvasi Ukraina setahun lalu, rak-rak jaringan supermarket Novus di Kiev dengan cepat kosong, karena rantai pasokannya dari dalam dan luar negeri terhenti. Produk segar menjadi langka dan panic buying menyebar ke seluruh negeri.

Namun, supermarket Novus berhasil beradaptasi. Panasenko mengatakan, 52 dari 82 toko Novus sudah dilengkapi generator.

“Pada hari kedua (perang), sudah terjadi pertempuran di pinggiran Kiev. Pada Februari dan Maret, toko kami menjadi lebih dari sekadar tempat untuk membeli makanan. Ini menjadi tempat bertemu, berkomunikasi, yang disebut pulau stabilitas,” ujar Panasenko.

Bank sentral Ukraina memperkirakan, Produk Domestik Bruto (PDB) akan tumbuh sebesar 0,3 persen tahun ini. Sementara Kementerian Ekonomi memperkirakan pertumbuhan 3,2 persen.

Baca juga : Perkuat Wawasan Kebangsaan, BNPT Gandeng ABPEDNAS Dan PPM

Pada musim panas lalu, pejabat Ukraina yakin, perekonomian negaranya akan meningkat. Khususnya setelah ada kesepakatan ekspor biji-bijian yang ditengahi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Perjanjian tersebut menyelamatkan pertanian Ukraina, yang menyumbang sekitar 12 persen dari PDB dan sekitar 40 persen dari keseluruhan ekspor sebelum perang. Pada pertengahan Februari, ekspor biji-bijian Ukraina Februari 2022 hingga Februari 2023, turun 29,3 persen year on year menjadi 29,7 juta ton.

Dilansir Reuters, kemarin, Kepala Penelitian di lembaga investasi ICU, Vitaly Vavrishchuk menjelaskan, peningkatan besar-besaran dalam pengeluaran militer, termasuk gaji tentara, juga memberikan dorongan bagi perekonomian.

Ukraina menghabiskan 40,6 miliar dolar AS untuk sektor pertahanan pada 2022 atau setara dengan sekitar sepertiga dari hasil ekonominya. Menurut Dewan Keamanan Nasional, pengeluaran itu sekitar lima kali lebih tinggi dari anggaran pertahanan sebelum perang.

Baca juga : Baju Adat Nusantara Meriahkan Parade Hari Kebangsaan Brunei Darussalam

Puluhan miliar dolar bantuan asing telah mengalir ke Ukraina untuk membantu menutup defisit anggaran maupun mempersenjatai pasukan Ukraina. Namun, terlepas dari hal-hal positifnya, ekonomi Ukraina jauh tertinggal dibanding sebelum perang. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.