Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Ron DeSantis Umumkan Pencapres Di Tengah Gangguan Twitter Spaces, Panen Ejekan
Kamis, 25 Mei 2023 10:22 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Gubernur Florida Ron DeSantis (44) mengumumkan pencalonannya sebagai kandidat capres AS Partai Republik di tengah gangguan di Twitter Space. Awal pencalonannya yang buruk memicu ejekan bahwa dia bakal nggak mampu melibas mantan mentornya Donald Trump (76).
Langkahnya yang tidak biasa ini dalam percakapan online dengan CEO Twitter Elon Musk akhirnya menjadi bumerang. Aliran audio sering macet, sehingga hampir tidak mungkin bagi sebagian besar pengguna untuk mendengarnya dengan jelas.
Insiden ini disambut ejekan Trump. "Wow. Peluncuran Twitter DeSanctus adalah Bencana!" tulis Trump di platform media sosial Truth Social. "Seluruh kampanyenya akan menjadi bencana. Tonton!"
Saat acara dimulai, Rabu (24/5) waktu AS atau Kamis (25/5) WIB, David Sacks, pengusaha dan teman dekat Musk, mengakui tekanan pada server.
"Banyak orang di sini sehingga saya pikir kami akan melelehkan server. Itu pertanda baik," celotehnya sebagai host Twitter Space dalam peluncuran itu.
Baca juga : Yayasan Trisakti Lakukan Penandatangan Statuta Dengan 6 Satuan Pendidikan
Jumlah pendengar, bersama dengan pengikut Twitter Musk yang luas, dikaitkan sebagai penyebab masalah tersebut. Meskipun crash berulang kali, sekitar 678.000 orang mendengarkan sesi obrolan. Akhirnya, sesi Spaces dilanjutkan, menjangkau sekitar 304.000 pendengar.
Ejekan Donald Trump
Masalah yang sering terjadi sejak Musk mengambil Twitter dinilai gara-gara banyaknya PHK terhadap tenaga berpengalaman yang handal menangani masalah tersebut.
Karoline Leavitt, juru bicara komite politik pro-Trump Make America Great Again Inc., dalam sebuah pernyataan menyebut, episode tersebut menunjukkan Trump adalah orang yang tepat untuk memenangkan nominasi dan kursi kepresidenan.
"Pengumuman kampanye Ron DeSantis yang gagal adalah contoh lain mengapa dia tidak siap untuk pekerjaan itu," kata Leavitt.
"Taruhannya terlalu tinggi, dan perjuangan untuk menyelamatkan Amerika terlalu kritis untuk dipertaruhkan pada orang pertama yang jelas tidak siap untuk prime time," sindirnya.
Baca juga : Ganjar Ke Timur, Prabowo Ke Barat
DeSantis, orang baru di kubu Republik menjadi bersinar setelah memenangkan kursi Gubernur Florida pada periode kedua, November 2022. Ia membentuk imej sebagai gubernur yang mampu menyelesaikan pekerjaan terkait kebijakan Covid-19 meski sempat ditentang pemerintahan federal.
Ia dianggap masa depan Partai Republik dibandingkan Trump yang gaek. Dengan pencalonan ini, ia akan bersaing memperebutkan tiket capres Partai Republik dengan mantan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley, Senator Tim Scott dari South Carolina, mantan Gubernur Arkansas Asa Hutchinson dan pengusaha biotek Vivek Ramaswamy. Mantan Wakil Presiden Mike Pence juga disebut bakal ikut mencalonkan diri.
“Kita harus mengakhiri kekalahan yang telah menginfeksi Partai Republik dalam beberapa tahun terakhir,” ujarnya dalam siaran langsung di Twitter.
Ia menilai, kemerosotan Amerika tidak bisa dihindari. Namun ia yakin ada jalan untuk memperbaikinya.
"Saya mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat untuk memimpin kembalinya Amerika yang hebat," katanya.
Baca juga : Momentum Pencapresan Ganjar Oleh PPP Diiringi Pasar Rakyat
Jalan DeSantis menuju nominasi presiden dari Partai Republik tidak akan mudah. Dia harus menghadapi Trump yang tak dipungkiri popularitasnya masih tinggi. Selain itu kebijakannya dan rekam jejak kampanyenya masih diragukan. Serta kurangnya jaringan di internal Republik.
Dia tidak menyebut Trump sekali pun dalam diskusinya dengan Musk berlangsung lebih dari satu jam. Tapi dia bilang siap bertarung.
“Kencangkan sabuk pengaman saat saya masuk ke sana, karena status quo tidak dapat diterima," pungkasnya.***
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya