Dark/Light Mode

Perkuat Hubungan Negeri Paman Sam-Indonesia

American Space Masuk Istiqlal

Selasa, 6 Juni 2023 21:21 WIB
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Kim (kedua kiri), Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Nasaruddin Umar (kedua kanan), Atase Kebudayan Kedubes AS Emily Norris(kiri) dan Direktur Voice of Istiqlal Rosita Tandos menggunting pita saat meresmikan American Space bermitra dengan Voice of Istiqlal (VoIST) di Masjid Istiqlal Jakarta, Selasa, 6 Juni 2023. (Foto Patrarizki Syahputra/RM)
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Kim (kedua kiri), Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Nasaruddin Umar (kedua kanan), Atase Kebudayan Kedubes AS Emily Norris(kiri) dan Direktur Voice of Istiqlal Rosita Tandos menggunting pita saat meresmikan American Space bermitra dengan Voice of Istiqlal (VoIST) di Masjid Istiqlal Jakarta, Selasa, 6 Juni 2023. (Foto Patrarizki Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - American Space menjadi sarana memperkuat hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Indonesia. Yang menarik, lokasinya di Masjid Istiqlal.

Duta Besar (Dubes) AS untuk Indonesia, Sung Y. Kim meresmikan pusat Amerika (American Space) baru di Indonesia, di Masjid Istiqlal, Jakarta, kemarin, bersama Imam Besar Masjid Istiqlal, Profesor Nasaruddin Umar. Peresmian dilakukan sekitar pukul 10:00 Waktu Indonesia Barat (WIB). Kim dan Nassaruddin melakukan pengguntingan pita, menandai dibukanya American Space.

Kim mengatakan, fasilitas ini merupakan salah satu tempat untuk mempererat hubungan antara masyarakat AS dan Indonesia. Diplomasi saat ini, kata Kim, tidak hanya dilakukan antara Pemerintah. Menurutnya, diplomasi perlu menjangkau pemimpin masyarakat sipil dan cendekiawan serta pakar lintas masyarakat di seluruh dunia.

“Fasilitas American Space di Istiqlal ini terbuka untuk siapa saja dan menjadi sarana bagi warga Muslim maupun non-Muslim di Indonesia yang tertarik untuk berdialog dan bekerja sama,” ujar Kim.

Menurutnya, tempat itu bisa jadi wadah bagi komunitas lokal, untuk berdiskusi masalah global dan nilai-nilai yang dianut bersama antara masyarakat Indonesia.

Baca juga : Hadirkan Air Bersih dan Sehat, Danone Indonesia Donasikan Mobil Instalasi Pengolah Air

“Kami memang sengaja ingin membangun tempat fisik, di mana kita dapat bertemu satu sama lain,” ujar Kim yang juga Utusan Khusus AS untuk urusan Korea Utara itu.

Kim menjelaskan, American Space yang berada di Masjid Istiqlal menawarkan kesempatan unik untuk kolaborasi dan kemitraan untuk Kedubes AS di Jakarta. Tempat itu bisa mendorong percakapan isu-isu keagamaan kontemporer dan mempromosikan dialog antaragama. Selain itu, juga memperkuat suara perempuan.

“Tempat ini bisa menampilkan pengalaman Indonesia dengan toleransi dan keberagaman kepada masyarakat global,” ujarnya.

Dia memuji Indonesia, sebagai negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, dan negara demokrasi besar di dunia, bisa menyediakan platform yang sangat penting untuk toleransi, keragaman, dan inklusi agama.

“Jadi, kita nantikan dan dukung bersama buah dari American Space ini,” ucapnya.

Kolaborasi Deplu AS Dengan Voice of Istiqlal

Baca juga : Wow Keren, Nilai Perdagangan Indonesia-Korsel Meroket 140 Kali Lipat

Sementara Profesor Nasaruddin menambahkan, American Space menjadi sarana memperkuat hubungan antara AS dan Indonesia. Dia melihat, Istiqlal siap menjadi pusat peradaban Islam, identitas nasional dan simbol kemajuan masyarakat Indonesia

“Tentunya yang akan mempromosikan dialog lintas agama dan Islam moderat dengan tujuan memperkuat hubungan antara Timur dan Barat,” kata Nasaruddin.

American Space di Masjid Istiqlal berada di perpustakan masjid. Pendirian American Space itu bekerja sama dengan Voice of Istiqlal (VoIST). Suatu lembaga di Istiqlal yang menjadi ruang untuk menyuarakan misi Istiqlal, Islam dan Indonesia, serta kemitraan global.

American Space yang baru milik Departemen Luar Negeri AS itu merupakan yang pertama yang terletak dalam sebuah masjid. Tempat terbaru itu juga menambah jumlah fasilitas sejenis di seluruh Indonesia yang saat ini berjumlah 12.

Program-program American Spaces memiliki fokus di lima bidang. Yaitu pembelajaran dan pelatihan guru Bahasa Inggris, konsultasi pendidikan dan promosi studi di AS, jejaring, proyek dan kegiatan alumni, program kebudayaan dan penjangkauan, dan informasi umum mengenai AS.

Baca juga : Mendag Zulkifli Hasan Eratkan Pengusaha Papan Atas Indonesia Dan Arab Saudi Duduk Semeja

American Space di Masjid Istiqlal menempati ruang yang cukup besar. Dengan koleksi buku dan akses ke sumber informasi penting dan jurnal. Dilengkapi dengan komputer, proyektor dan layar yang dapat digunakan masyarakat umum.

Fasilitas itu dapat menampung sekitar 40 pengunjung program tatap muka. Kegiatan penjangkauannya akan fokus pada demokrasi, hak asasi manusia, dan keberagaman serta mempromosikan pendidikan dan peningkatan keterampilan untuk pemuda usia 18-35 tahun. Tempat itu terbuka untuk umum dari pukul 9 pagi hingga 4 sore. ■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.