Dark/Light Mode

Dubes Jerman Untuk Indonesia Ina Lepel Kenang Kunjungan Jokowi Ke Jerman

Jumat, 6 Oktober 2023 22:47 WIB
Dubes Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua kiri);memotong kue di perayaan Hari Unifikasi Jerman bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Anggota DPR Partai Golkar Dave Laksono (kiri), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kedua dari kanan) dan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Edward Omar Sharif Hiariej. (Foto Paul Yoanda/Harian Rakyat Merdeka/RM.id)
Dubes Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua kiri);memotong kue di perayaan Hari Unifikasi Jerman bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Anggota DPR Partai Golkar Dave Laksono (kiri), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kedua dari kanan) dan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Edward Omar Sharif Hiariej. (Foto Paul Yoanda/Harian Rakyat Merdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - April lalu, Presiden Jokowi melakukan lawatan kenegaraan ke Jerman, membuka Paviliun Indonesia di pameran industri terbesar se-Eropa, Hannover Messe 2023. Kunjungan itu dianggap sebagai salah satu bukti hubungan erat antara Indonesia-Jerman.

Duta Besar (Dubes) Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel mengenang kunjungan tersebut da­lam perayaan Hari Unifikasi Jerman, yang digelar di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Rabu (4/10). Lepel mengaku gembira, dengan terus menguatnya hubungan kedua negara.

“Kunjungan Presiden Jokowi ke Jerman untuk menghadiri Hannover Mess yang diikuti kunjungan Menteri Pertahanan Jerman ke Indonesia, merupakan salah satu bentuk meningkatkan hubungan kedua negara,” kata Lepel.

Dubes yang pernah bertugas di Pakistan itu menambahkan, pihaknya mendukung negosiasi yang sedang berlangsung antara Indonesia dan Uni Eropa untuk Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA). Dia berharap, solidaritas, keuangan dan perdagangan menunjukkan pertumbuhan hingga dua digit.

Baca juga : Dubes Indonesia Untuk Thailand Bangga Pamerkan Lukisan Kolaborasi Seniman Dua Negara

Saat ini, lanjut Lepel, ada sekitar 5.000 mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di universitas-universitas di Jerman. Itu menunjukkan bahwa kemitraan strategis antara Jerman-Indonesia telah terjalin lama.

“Itu bukan sekadar kata. Kemitraan ini merupakan kemitraan produktif yang menghasilkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, diplomat yang pernah jadi Wakil Dubes Jerman untuk Georgia itu mengatakan, Jerman bangga menjadi mitra pembangunan aktif ASEAN. Dia menyatakan, Jerman harus memulai beberapa kegiatan baru yang berfokus pada transformasi hijau dengan lebih baik. Terlebih, dunia saat ini menghadapi berbagai tantangan. Antara lain, katanya, perang antara Rusia dengan Ukraina, krisis iklim global, hingga kebutuhan mengurangi karbon dan mendigitalisasi ekonomi.

“Untuk mengatasi krisis dan tantangan tersebut diperlukan tindakan multilateral, kemitraan internasional dan persahabatan,” ucapnya.

Kerja Sama Indonesia-Jerman

Baca juga : Relawan Yakin Indonesia Maju: Yusril Pantas Dampingi Prabowo

Sementara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto turut menyampaikan ucapan selamat. Dia mengatakan, hubungan kedua bangsa, kedua Pemerintah, dan kedua warga negara, telah berjalan sangat baik. Begitu juga dengan kerja sama yang sangat intensif. Dia juga mengapresiasi partisipasi dunia usaha Jerman terhadap Indonesia yang sangat baik.

 “Kerja sama teknis, bantuan yang telah diberikan Pemerintah Jerman dalam pembangunan Indonesia, terbukti memiliki peran signifikan. Kedua negara memiliki pandangan yang sama dalam kerja sama, untuk mendukung kegiatan dan nilai-nilai persatuan bangsa-bangsa di seluruh dunia,” terang Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Lebih lanjut, kata dia, cukup banyak warga Indonesia yang telah merasakan pendidikan dan pelatihan di Jerman. Termasuk tokoh-tokoh besar Indonesia yang pernah mengenyam pendidikan di universitas-universitas dan institusi pendidikan di Jerman. Di antaranya, Presiden ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie yang merupakan lulusan dari institusi Jerman. Habibie, kata Prabowo, juga jadi salah satu warga negara Indonesia yang memiliki hubungan sangat erat dengan Jerman. Prabowo juga mengingat saat dia mengenyam pendidikan di Jerman pada 1981.

“Sejak itu sampai saat ini, saya tetap mengagumi prestasi-prestasi dan kemajuan bangsa Jerman,” ujar Prabowo.

Baca juga : Mentan SYL Belum Kembali Ke Indonesia, Wakil Ketua KPK: Mungkin Tersesat

“Jadi, marilah kita bekerja sama meningkatkan hubungan, untuk kerja sama yang lebih produktif,” ajaknya.

Jerman Barat dan Jerman Timur resmi bersatu pada 3 Oktober 1990. Di seluruh dunia, warga Jerman merayakannya sebagai Hari Unifikasi Jerman.

Selain Menhan Prabowo, perayaan Hari Unifikasi Jerman di Jakarta juga dihadiri tokoh-tokoh nasional. Seperti Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiriaej dan anggota DPR Dave Laksono.

Dalam perayaan tahun ini, para tamu undangan disuguhi beberapa hidangan khas dari kedua negara. Seperti, nasi goreng kampung, hingga kue panekuk khas Negeri Panzer. Perayaan juga diisi salah satu lagu terkenal yang dipopulerkan grup musik asal Jerman Scorpions yang berjudul “Wind of Change”. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.